Skip to main content

Kiai Meruqyah jin Berakting: Ahli Ruqyah Mengundang Kesurupan

Kiai Meruqyah jin Berakting

Ruqyah

Ahli Ruqyah Mengundang Kesurupan

Pada suatu malam ada seorang ustadz diundang untuk mengisi ceramah yang diselenggarakan oleh sebuah pesantren. Pada pagi hari ustadz tersebut berbincang-bincang dengan dua orang pengajar di pesantren itu. Obrolan mereka menyinggung masalah jin. Maka berlangsung dialog antara pengajar dengan ustadz sebagai berikut:

Pengajar: Ustadz, di pesantren kita ini sering terjadi kesurupan.

Ustadz: Sering bagaimana? Bila terjadi apa yang dilakukan?

Pengajar: Alhamdulillah ustadz, ketika banyak terjadi kesurupan di pesantren ini, Allah sediakan ahlinya yang biasa mengobati. Di sini ada seorang ustadz yang biasa mengobati orang kesurupan dengan ruqyah yang matsur dari al-Qur-an dan Sunnah Rasul (shallallaahu 'alaihi wa sallam).

Ustadz: Bolehkah saya berpandangan sebaliknya?

Pengajar: Sebaliknya bagaimana?

Ustadz: Boleh jadi, banyaknya santri yang kesurupan karena ada seorang yang ahli itu. Jin ingin memanfaatkan keahliannya untuk membuat sibuk para aktivis di pesantren ini terutama menyibukkan orang tersebut sehingga dia akan meninggalkan kewajibannya sebagai pengajar. Maka jin berupaya untuk memperbanyak orang yang kesurupan. Saya ingin bertanya, apakah sebelum ada seorang ahli itu, biasa terjadi kesurupan?

Pengajar: Tidak. Kalau pun ada, jarang sekali. Tapi akhir-akhir ini sering sekali terjadi kesurupan bukan saja di dalam lingkungan pesantren akan tetapi juga di luar pesantren. Bahkan dia sering keluar kota untuk mengobati kesurupan di tempat yang jauh dari pesantren ini.

Ustadz: Kalau begitu, hal ini tidak dapat kita anggap sepele. Ini menyangkut masalah 'aqidah, dakwah dan ummat. Kita harus berpikir lebih jauh. Kita khawatir pesantren yang kita harapkan dapat menyelamatkan ummat malah dijadikan laboratorium golongan jin dan tempat praktik mereka untuk menggeser para aktivis menjadi pelayan mereka.

Pengajar: Tapi dengan keahliannya, dia pernah menyadarkan orang yang dikenal sebagai penjahat. Penjahat tersebut sekarang telah bertaubat dan keislamannya sangat menakjubkan.

Ustadz: Ya, hanya dengan hidayah-Nya dia menjadi sadar, semoga Allah berikan kepadanya ketetapan iman dan nikmat istiqamah. Bila kesadarannya kita hubungan dengan pengobatan yang dikaitkan dengan masalah jin, maka tidak mustahil hal tersebut menjadi pancingan jin yang telah berhasil membuat orang terjebak. Artinya, setan merasa senang bila dengan sadarnya seorang penjahat banyak orang ahli ibadah terganggu aqidahnya. Bahkan mantan penjahat tadi sekiranya tidak segera mendapat bimbingan yang intensif, tidak mustahil dia sendiri hanya berpindah dari satu kehidupan jahiliyah kepada kehidupan jahiliyah lain. Yaitu dari perilaku jahiliyah yang terlihat masyarakat banyak berpindah menuju jahiliyah aqidah. Sebab dia termasuk orang yang mengkultuskan seorang guru yang dipandangnya sebagai manusia luar biasa karena telah menyadarkannya. Tipe jahiliyah ini sedang tersebar demikian pesat saat ini di negeri kita. Seperti kekaguman masyarakat kepada seorang muballigh mencapai tingkatan yang beranggapan bahwa muballigh tersebut adalah seorang yang istimewa, suci, bersih dan sifat lainnya yang terpuji. Bila mereka sedang merasa kekeringan atau menghadapi problem maka hanya dengan melihat foto muballigh itu mereka akan merasa tenang. Demikian pula ketika mereka ingin menambah khusyu dalam beribadah, mereka pun melihat fotonya. Inila tenang dan khusyu' yang menyimpang dari ajaran Islam tanpa mereka sadari.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Kiai Meruqyah Jin Berakting, Penulis: K.H. Saiful Islam Mubarak Lc. M.Ag, Editor: Eko Wardhana, Penerbit: PT. Syaamil Cipta Media, Bandung - Indonesia, Cetakan Februari 2004 M.

===

RANGKA BAJA RINGAN TERBAIK
Anda membutuhkan rangka baja ringan terbaik? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT