Bagian Kedua
Cara Membekam yang Efektif
Teknik Menghisap Kulit
Teknik Mengeluarkan Darah
Sebagian ahli pengobatan bekam berpendapat, bahwa tujuan utama pengobatan bekam adalah pengeluaran darah. Fungsi pengeluaran darah ini adalah untuk melancarkan stagnasi atau sumbatan chi dan darah. Bisa juga untuk mengeluarkan racun karena gigitan ular atau serangga. Ada beberapa teknik dan cara mengeluarkan darah. Semua teknik-teknik bekam dapat diikuti dengan pengeluaran darah. Beberapa cara mengeluarkan darah, di antaranya adalah:
1. Menusuk Kulit
Salah satu cara mengeluarkan darah adalah dengan menusuk kulit yang sebelumnya telah dihisap hingga menggelembung. Teknik tusukan tersebut menggunakan benda tajam yang ujungnya runcing, misalnya jarum steril. Luka tusukan pada kulit mempunyai ukuran lubang masuk yang lebih kecil daripada dalamnya. Karena itu, luka tusukan lebih mudah menimbulkan tetanus dibanding luka sayat. Selain itu, luka tusuk dapat menimbulkan luka di organ-organ yang lebih dalam atau di pembuluh darah. Dengan demikian, cara ini tidak baik untuk digunakan.
2. Menyayat Kulit
Setelah dilakukan penghisapan hingga kulit menggelembung, maka dapat dilanjutkan dengan mengeluarkan darah dari kulit dengan teknik sayatan. Teknik ini memakai benda tajam yang bentuknya pipih, seperti pisau steril. Luka sayat menimbulkan luka yang pinggirnya tajam dan rata, dasarnya sempit, dan lukanya lebih lebar. Luka jenis ini mudah sembuh dan kembali normal. Selain itu, luka sayat pada bekam hanya mengenai pembuluh darah kecil (kapiler) sehingga darah yang keluar adalah darah kapiler. Darah ini adalah darah yang penting untuk pengobatan. Di negara-negara Eropa, China dan Arab, cara seperti inilah yang paling sering digunakan.
3. Menghisap Ulang
Apabila ingin mengeluarkan darah, maka setelah dilakukan penghisapan kulit seperti di atas, pada kulit yang menggelembung tadi diolesi yodium sebagai disinfektan untuk membunuh kuman. Lalu dengan pisau bedah steril, dilakukan penyayatan pada kulit yang menggelembung hingga keluar darah. kemudian, darah dikeluarkan perlahan-lahan dengan dipijat-pijat. Setelah selesai, oleskan kembali disinfektan pada bekas sayatan agar tidak menimbulkan infeksi. Boleh juga diberi salep kulit, minyak zaitun atau minyak habbatus sauda'.
Sebagian orang mengeluarkan darah dengan cara lain. Yakni, sebelum melakukan bekam, ia mengolesi tempat yang akan dibekam dengan yodium. Lalu dilakukan penghisapan kulit hingga menggelembung. Kemudian bagian yang menggelembung disayat dengan pisau steril. Setelah itu, baru dilakukan penghisapan lagi dengan gelas seperti cara di atas. Dengan cara inilah darah akan terhisap dan keluar bersamaan dengan tersedotnya kulit. Penghisapan darah ini bisa dilakukan dengan memakai api atau tidak memakai api, tergantung jenis pengobatan yang diinginkan.
4. Menggunakan Plester Penghisap
Sekarang ini sudah ada modifikasi bekam tradisional dengan teknologi modern. Yakni sebuah plester khusus yang sudah diolah sedemikian rupa yang ditempelkan pada daerah yang akan dibekam. Plester dibiarkan selama 24 jam. Setelah itu dilepas, maka darah dan zat-zat yang berada di bawah kulit akan ikut tersedot keluar dan akan menempel di plester.
5. Teknik Modern
Masih banyak cara modern lain, namun prinsipnya mereka menggunakan metode menghisap kulit, darah dan sesuatu yang ada di bawahnya. Bagi yang berpandangan moderat, metode ini masih dianggap sebagai bekam karena masih memakai prinsip-prinsip bekam, walaupun alat yang dipakai sudah modern. Namun, banyak juga yang berpendapat bahwasanya cara seperti ini sudah keluar dari prinsip-prinsip bekam. Hal itu dikarenakan terlalu banyak modifikasinya, walaupun prinsipnya sama. Allahu a'lam.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.
===
JUAL ATAP BAJA RINGAN
Anda membutuhkan pen jual atap baja ringan? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com
===
Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT