Skip to main content

Surat Terbuka untuk Para Istri: Rumah Tangga Adalah Amanah

Surat Terbuka untuk Para Istri

Rumah Tangga Adalah Amanah

Istri yang mulia! Di satu sisi rumah tangga adalah nikmat. Namun di sisi lain rumah tangga merupakan amanah serta tanggung jawab yang harus kita pikul dengan sebaik-baiknya.

Rumah tangga merupakan amanah yang tidak boleh dilakukan serampangan dan semaunya.

Kita harus selalu ingat bahwasanya tanggung jawab ini pasti ditanyakan oleh Allah kelak di akhirat.

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits:

"Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Amir yang memerintah manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya. Dan ia akan ditanyai tentangnya. Seorang budak adalah pemimpin pada harta tuannya. Dan ia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah, bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya." (5)

Marilah kita jaga amanah ini baik-baik!

Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang senantiasa memelihara amanah yang dipikulnya. Merekalah orang-orang yang berhak mewarisi Surga Firdaus dan mereka akan kekal di dalamnya. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman:

"Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalmnya." (QS. Al-Mu'minuun (13): 10-11)

Saudariku. Sudah dimaklumi, tugas dan tanggung jawab ini memang tidak ringan. Melaksanakan tanggung jawab ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Ujian dan rintangan bisa muncul silih berganti. Rasa letih dan bosan kadang datang mendera. Dan setan pasti akan terus membuat makar dan tipu daya untuk mematahkan semangat kita.

Apalagi, tabiat dasar manusia adalah suka berkeluh kesah. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman:

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh." (QS. Al-Ma'aarij (70): 19)

Namun, berusahalah menjauhi sifat ini sebisa mungkin. Ingatlah, keluh kesah hanya akan mendatangkan kerugian. Sebab, sekecil apapun tugas dan tanggung jawab, bila kita sikapi dengan keluh kesah, amarah, dan perasaan tidak ikhlas, niscaya tugas yang ringan itu akan berubah menjadi beban yang sangat berat. Lebih rugi lagi jika hati tidak ikhlas melaksanakannya, sehingga pada akhirnya membuat kita terluput dari pahala. Inilah kerugian di atas kerugian. Sebab, di dunia kita selalu merasa terbebani, sedangkan di akhirat kita melihat ternyata tidak ada catatan pahala di sisi Allah atas apa yang telah kita kerjakan.

Sebaliknya, jika kita melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab itu dengan penuh keikhlasan, niscaya segala upaya yang kita kerjakan akan membawa kebaikan. Sebab, seberat apapun tugas dan tanggung jawab, jika kita laksanakan dengan penuh kerelaan, kegembiraan dan harapan, serta menyambutnya dengan senyuman, maka tugas yang berat itu pun menjadi terasa ringan. Lebih dari itu, dengan keikhlasan hati, semua jerih payah dan setiap tetes keringat yang kita keluarkan akan bernilai pahala di sisi-Nya. Dan inilah keberuntungan di atas keberuntungan.

Sebab, jika engkau melaksanakan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya, niscaya suami juga akan senang dan semakin cinta kepadamu. Demikian juga anak-anak, mereka akan semakin menyayangimu. Tentu semua itu akan menghadirkan kebahagiaan bagimu di dunia. Adapun di akhirat, engkau akan mendapat keberuntungan yang jauh lebih besar. Karena, Allah akan membalas segala usahamu tersebut dengan balasan yang terbaik, yaitu Surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Ya Allah, anugerahkan kekuatan dan kemudahan kepada kami untuk memelihara dan melaksanakan amanah-Mu ini. Dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Allaahumma aamiiiin.

===

(5) Hadits riwayat al-Bukhari dalam Shahiihnya (no. 893) dan Muslim (no. 4828).

===

Maraji'/ sumber:
Judul buku: Surat Terbuka untuk Para Istri, Kunci Sukses Rumah Tangga, Penulis: Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1435 H/ April 2014 M.

===

BAJA RINGAN TANGERANG
Anda membutuhkan baja ringan Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog