Skip to main content

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Nabi (Prophet Point)

Sembuh dengan Satu Titik

Bagian Kedua

Cara Membekam yang Efektif

Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Nabi (Prophet Point)

Titik Nabi (Prophet Point) merupakan suatu tempat tertentu pada tubuh manusia, yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya (ra-dhiyallaahu 'anhum) dan bisa digunakan untuk bekam. Banyak hadits dan atsar shahabat yang menerangkan bahwa pembekaman pada daerah-daerah tertentu lebih bermanfaat dan lebih berkhasiat dibandingkan daerah lain. Setelah dilakukan penelitian dan pengamatan pada beberapa titik Nabi, ternyata terbukti bahwa daerah-daerah tersebut dilewati tidak hanya satu meridian, namun beberapa meridian sekaligus, dan beberapa di antaranya merupakan meridian istimewa. Dengan demikian, pembekaman pada titik Nabi akan menimbulkan efek kesembuhan yang luar biasa.

Namun, antara ahli tafsir yang satu dengan lainnya berbeda pendapat dalam memahami letak titik atau daerah bekam yang ditunjukkan Nabi (shallallaahu 'alaihi wa sallam) tersebut. Sebagai contoh, titik ummu mughits; ada yang berpendapat titik ini terletak di puncak kepala (ubun-ubun kecil), sedang yang lain mengatakan di ubun-ubun besar (fontanella). Demikian juga dengan kahil, ada yang berpendapat di tengah tubuh di tulang belakang nomer 7 (processus spinosus vertebrae cervicalis VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak. Ada juga yang mengatakan terletak di bawah pundak kiri dan kanan.

Beberapa titik Nabi, di antaranya:

1. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dalam kitab ath-Thibb 4/195, dan at-Tirmidzi dalam kitab ath-Thibb 6/207-208, dari Anas ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dibekam pada akhda'ain dan kahil."

2. Imam Ahmad dalam Musnad: Anas ra-dhiyallaahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah dibekam pada akhda'ain dan kahil.

3. Dalam Shahiihain: Bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah dibekam tiga kali, sekali pada kahilnya dan dua kali pada akhda'ainnya.

4. Dalam Shahiihul Bukhari: Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu) meriwayatkan bahwasanya Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) dibekam saat ihram di kepalanya karena pusing.

5. Abu Hindi pernah membekam Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pada yafukh.

6. Dalam Sunan Abi Dawud, dari Jabir ra-dhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah dibekam dalam wirknya.

7. Dalam Shahiihul Bukhari dan Muslim, dari Anas ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah dibekam 3 kali; sekali pada kahil dan dua kali pada akhda'ain.

8. Mu'amar berkata: Aku pernah dibekam hingga aku tidak sadar sampai-sampai aku dituntun membaca al-Fatihah (seperti) saat shalat. Itu karena aku dibekam pada hammah.

9. Dari Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma), bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah dibekam pada kepala bagian depan, yang disebut dengan ummu mughits.

10. Abu Na'im dalam Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu', yang diriwayatkan ath-Thabrani, dalam al-Kabir, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hendaklah kalian berbekam di tengah qamahduah, karena itu dapat menyembuhkan 72 penyakit." Dalam hadits lain, "Hendaklah kamu berbekam pada tengah-tengah qamahduah, karena dapat menyembuhkan lima penyakit."

11. Sebagian ulama menyebutkan beberapa titik lain seperti:
Ummu mughits, hammah, yafukh, naqrah, qamahduwah, akhda'ain, kahil, munkib, dzuqnu, udzun, tsadyu, qithan, bathnu, asfalash shadr, wirk, maq'idah, rukbah, fakhdz, saq, rusgh, dan nakhid.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT