Skip to main content

Pengantar Cetakan Pertama | Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami

Wiqayatul Insan Minal jinni wasy syaithan

Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami

Pengantar Cetakan Pertama

Segala puji bagi Allah, kami memuji, memohon pertolongan, hidayah dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari segala keburukan diri kami dan dari segala kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa ditunjuki Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi tiada Ilah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali 'Imran: 102)

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabbmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istri-istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa': 1)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam dan seburuk-buruk perkara adalah barang bid'ah. Setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, setiap bid'ah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di dalam Neraka.

Adalah merupakan kewajiban para ulama Islam untuk menjaga aqidah, membelanya dari segala upaya peraguan yang dilancarkan terhadapnya dan membersihkannya dari segala kebid'ahan yang ada karena aqidah merupakan penegak agama dan pilarnya yang paling kokoh. Aku telah menyaksikan sebagian kaum muslimin telah keluar dari agama Allah baik secara beramai-ramai atau sendiri-sendiri, karena kepergian mereka kepada para tukang ramal atau dukun lalu membenarkan mereka dan meyakini bahwa para dukun itu mengetahui yang ghaib. Jika engkau nasehati, mereka akan mengatakan, "Berilah kami gantinya." Hal inilah yang mendorongku untuk membahas masalah ini. Aku berharap semoga Allah mengarunia ganti yang syar'i kepada kita.

Latar Belakang Penulisan Buku Ini

Ada sejumlah motivasi yang semuanya memberikan dorongan kepadaku untuk segera menulis buku ini, di antaranya:

1. Sebelum kita mengajak orang untuk meninggalkan sesuatu, kita harus sudah siap untuk memberikan gantinya. Misalnya, aku pernah berdiskusi dengan seorang pemuda tentang kepergiannya kepada dukun dan tukang sihir. Kepadanya aku jelaskan bahwa hal tersebut diharamkan dalam syari'at, lalu anak muda itu mengatakan: "Pada hari pernikahanku, aku ingin menggauli istriku tetapi aku dapatkan diriku "terikat". Apa yang harus aku lakukan? Lalu aku terpaksa pergi ke tukang sihir, seandainya engkau punya gantinya niscaya aku tidak akan pergi kepadanya."

2. Seringkali jin mengganggu (merasuki) seseorang dan memintanya untuk melakukan beberapa hal yang diharamkan. Permusuhan ini tentunya harus dilawan.

3. Aku melihat ada jin-jin kristen yang merasuki orang Muslim lalu meminta kepadanya agar memakai salib, jika tidak maka jin itu akan terus menempelnya.

4. Adanya sebagian orang kristen yang memakai sihir sebagai senjata tersembunyi. Aku sendiri pernah menyaksikan langsung seorang wanita Muslimah yang memiliki aktivitas keislamana yang sangat baik lalu disihir oleh seorang pendeta sehingga wanita tersebut meminta salib dari keluarganya. Bahkan bila wanita ini melihat seorang pendeta di jalanan, dengan segera dia bersujud kepada pendeta. Berkat pertolongan Allah, wanita ini berhasil sembuh setelah diobati oleh salah seorang saudara kita dengan al-Qur-an. Segala puji bagi Allah.

5. Hingga sekarang aku belum pernah melihat satu buku yang menghimpun masalah ini dari kedua aspek amaliah dan teoritis. Masalah ini memang terlalu luas untuk dibahas dalam satu buku. Ia memerlukan sejumlah besar kajian yang mendalam.

Atas beberapa dorongan tersebut di atas, juga dorongan yang lainnya, aku mulai menulis tema ini, tetapi aku sering ragu sebelum menulisnya, karena tema ini penuh dengan berbagai resiko, namun aku senantiasa meminta pertolongan kepada Allah dan menempuh jalan yang tidak akan pernah sesat siapa yang menempuhnya, yaitu bersandar kepada dalil dalam setiap yang aku katakan dan tulis. Di samping itu, aku tidak menyebutkan satu hadits sekalipun kecuali aku jelaskan derajat keshahihan dan kelemahannya, kemudian aku sebutkan pula rujukan-rujukannya di dalam kitab-kitab hadits.

Dalam kajian ini aku telah menghimpun antara aspek teoritis yang diambil dari sejumlah buku dan aspek amaliah yang memanfaatkan pengalaman dan praktek yang dilandasi al-Qur-an dan Sunnah dalam setiap apa yang aku katakan.

Aku bagi kajian ini dalam dua buku:

Buku pertama: Khusus membahas tentang jin dan syetan, yang berjudul "Wiqayatul Insan minal jinni wasy syaithan" (Melindungi manusia dari jin dan syetan, buku yang tengah anda baca terjemahannya ini, -pent).

Buku kedua: Khusus membahas tentang sihir dan penolakannya, yang berjudul "Ash-Sharimul Battar fit Tashaddi lis Saharatil Asyrar".

Buku pertama terdiri dari:

Bab pertama: Jin adalah hakekat bukan khurafat.

Bab kedua: Kesurupan, hakekat dan pengobatannya.

Bab ketiga: Syetan menemui para Nabi.

Bab keempat: Hubungan syetan dan manusia.

Bab kelima: Pintu-pintu masuk syetan untuk merusak hati.

Perlu diingatkanm di sini bahwa setiap perkataanku yang engkau temukan dalam buku ini dan sesuai dengan al-Qur-an dan Sunnah maka hendaklah engkau mengambilnya, dan yang tidak sesuai dengan keduanya maka buanglah perkataanku dan ambillah al-Qur-an dan Sunnah. Aku membuka lebar dadaku untuk menerima semua kritik membangun yang didasarkan pada al-Qur-an dan Sunnah.

Tidak lupa aku sampaikan rasa terima kasihku kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan buku ini. Semoga Allah mengaruniakan keikhlasan dalam semua perkataan dan perbuataan kita, dalam semua gerak dan diam kita. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui dan kami memohon ampunan dari apa yang tidak kami ketahui. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada hamba-Mu dan Rasul-Mu, Muhammad, keluarga dan para Shahabatnya.

Wahid 'Abdus Salam Bali

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Wiqayatul Insan Minal jinni wasy syaithan, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Bali, Penerbit: Maktabah ash-Shahabah, Jeddah - Arab Saudi, Cetakan Ketiga, 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami, Penerjemah: Aunur Rafiq Shaleh Tamhid Lc, Penerbit: Robbani Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Kesebelas, Jumadil Akhir 1425 H/ Agustus 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog