Skip to main content

Muqaddimah (3) | Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas hafizhahullah.

Muqaddimah (3).

Setiap Muslim dan Muslimah dalam sehari semalam minimal 17 (tujuh belas) kali membaca ayat:

"Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka." (QS. Al-Fatihah: 6-7)

Permohonan dan do'a seorang Muslim setiap hari agar diberikan petunjuk ke jalan yang lurus, harus direalisasikan dengan menuntut ilmu syar'i, belajar agama Islam yang benar, berdasarkan al-Qur-an dan as-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para Shahabat (pemahaman Salafush Shalih) dan mengamalkan sesuai dengan pengamalan mereka. Artinya ummat Islam harus melaksanakan agama yang benar menurut cara beragamanya para Shahabat (radhiyallahu 'anhum) karena sesungguhnya mereka adalah orang yang mengikuti Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Apabila ummat Islam memahami Islam menurut pemahaman Salaf dan mengamalkannya menurut cara apa yang dilaksanakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Shahabatnya. Maka, ummat Islam akan mendapatkan hidayah (petunjuk), barakah, ketenangan hati, terhindar dari pemahaman-pemahaman dan aliran yang sesat, diberikan keselamatan, kemuliaan, kejayaan dunia dan akhirat serta diberikan pertolongan oleh Allah untuk mengalahkan musuh-musuh Islam dari orang-orang kafir dan munafiqin. Realita kondisi ummat Islam yang kita lihat sekarang ini, ummat Islam hancur, berpecah belah dan mendapatkan berbagai musibah dan petaka, dikarenakan mereka tidak berpegang teguh kepada 'aqidah dan manhaj yang benar dan tidak melaksanakan syari'at Islam sesuai dengan pemahaman Shahabat (radhiyallahu 'anhum), serta banyak dari mereka menyelisihi Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang-orang yang menyelisihi Sunnahku. Dan barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (9)

Pertama kali yang harus diluruskan dan diperbaiki adalah 'aqidah dan manhaj ummat Islam dalam menyakini dan melaksanakan agama Islam. Hal ini merupakan upaya untuk mengembalikan jati diri ummat Islam, untuk mendapatkan ridha Allah 'Azza wa Jalla dan kemuliaan di dunia dan di akhirat.

Sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki dan meluruskan 'aqidah ummat Islam, penulis berusaha ikut andil untuk menjelaskan 'aqidah dan manhaj yang benar sesuai dengan pemahaman para Shahabat Ridhwanullaah 'alaihim 'ajma'in.

Buku yang ada di tangan pembaca adalah "Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah". Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan tentang 'aqidah dan manhaj yang benar dari kitab-kitab para ulama terdahulu dengan dalil-dalil yang shahih dan akurat dari al-Qur-an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang shahih, penjelasan para Shahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in, serta para ulama yang mengikuti jejak mereka dengan baik.

Penulis berusaha mengambil rujukan yang benar dan ilmiyah dari kitab-kitab yang telah diakui keotentikannya oleh para ulama Ahlus Sunnah dari zaman dahulu sampai sekarang. Tujuan penulis menjelaskan tentang 'aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah agar diyakini dengan seyakin-yakinnya oleh ummat Islam terutama oleh para da'i, ustadz, kyai dan lainnya. 'Aqidah ini harus dipahami dengan benar dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan diajarkan kepada kaum Muslimin dalam setiap majelis ta'lim dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Buku ini juga sebagai bantahan kepada orang atau kelompok atau jama'ah yang mereka telah menyimpang jauh dari 'aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah, dan mereka mengaku-ngaku sebagai golongan dan "pengikut Ahlus Sunnah wal Jama'ah" atau "pengikut Imam asy-Syafi'i". Pengakuan dan dakwaan mereka tidaklah benar. Bagaimana mungkin mereka dikatakan Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan pengikut Imam asy-Syafi'i rahimahullah, sedangkan mereka masih tetap melakukan kesyirikan dan bid'ah. Di antara contoh penyimpangan-penyimpangan mereka adalah, mengajak orang untuk beribadah kepada selain Allah, menyembah kubur para wali, tawassul dengan orang mati, mengingkari sebagian Sifat-sifat Allah, menta'-wil Sifat-sifat Allah dan mengajak orang untuk melakukan perbuatan-perbuatan bid'ah dan sebagainya. Pengakuan mereka adalah kebohongan dan kepalsuan yang harus diralat, dikritik, dibantah dan diluruskan supaya ummat Islam tidak tertipu dengan slogan dan propaganda mereka, karena sesungguhnya 'aqidah Imam asy-Syafi'i rahimahullah bukanlah 'aqidah Asy'ariyah yang menta'-wil Sifat-sifat Allah. 'Aqidah Imam asy-Syafi'i rahimahullah adalah 'aqidah Ahlus Sunnah, 'aqidah Salaf, mengikuti al-Qur-an dan as-Sunnah menurut pemahaman Shahabat radhiyallahu 'anhum. Beliau rahimahullah adalah seorang Muttabi' (orang yang mengikuti) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bukan pembuat bid'ah dan beliau tidak menta'-wil Sifat-sifat Allah. Beliau rahimahullah mengajak ummat untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjauhkan syirik.

Syarah (penjelasan) 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah sangat penting untuk dijelaskan kepada para ustadz yang mengaku penganut madzhab Imam asy-Syafi'i namun mereka menyelisihi 'aqidah dan manhaj Imam asy-Syafi'i. Justru yang mereka lakukan adalah syirik dan bid'ah yang membuat mereka menyimpang dari jalan yang lurus bahkan membuat mereka sesat dan menjadi musyrik (yang dapat mengeluarkan dari Islam). Karena perbuatan syirik dan bid'ah yang mereka lakukan justru menghancurkan agama Islam, nas-alullaaha as-Salaamah wal 'aafiyah.

Semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka ke jalan yang benar dan mengembalikan mereka kepada as-Sunnah.

Apa yang saya susun dalam buku ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kaum Muslimin. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada thulaabul 'ilmi (para penuntut ilmu) yang turut membantu menyelesaikan buku ini -mudah-mudahan Allah Jalla Jalaaluh memberi ganjaran yang baik kepada mereka-.

Apa yang benar dalam buku ini datangnya dari Allah 'Azza wa Jalla dan apa yang keliru adalah dari kesalahan penulis dan syaitan. Penulis memohon ampun kepada Allah 'Azza wa Jalla. Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang. Akhirnya penulis berharap agar para pembaca memberikan nasehat yang baik apabila di dalam buku ini terdapat kesalahan dan kekurangan.

Mudah-mudahan Allah memberikan kepada kita ganjaran yang baik dan menunjukkan di atas jalan yang haq, dihidupkan dan diwafatkan di atas Sunnah. Semoga shalawat dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, dan para Shahabatnya.

Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin.

Bogor, Jumadil Akhir 1425 H
Agustus 2004 M

Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penulis

===

(9) HR. Ahmad (II/50, 92), dari Shahabat 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir hafizhahullah dalam tahqiqnya terhadap Musnad Imam Ahmad (no. 5667).

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, Penulis: Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas hafizhahullaah, Penerbit: Pustaka at-Taqwa, Bogor - Indonesia, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1425 H/ Agustus 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT