Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari
Ringkasan Shahih Bukhari
Kitaabul Ghusli
5. Kitab Mandi
9. Bab: Bolehkah seseorang yang sedang junub memasukkan tangannya ke dalam air mandi sebelum mencucinya, jika tidak ada kotoran lain di tangannya selain junub?
70-71.(161) Ibnu 'Umar dan al-Barra` bin Azib (ra-dhiyallaahu 'anhum) pernah memasukkan tangannya ke dalam air sebelum mencucinya, kemudian berwudhu'.
72-73.(162) Ibnu 'Umar dan Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhum) tidak mempermasalahkan bekas percikan air mandi junub.
152. Dari Anas bin Malik (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan salah seorang istrinya pernah mandi dalam satu tempat air." 55-(163) [karena junub.]
===
(161) Atsar Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disambungkan oleh Sa'id bin Manshur yang semakna dengan hadits tersebut. Adapun atsar al-Barra` (ra-dhiyallaahu 'anhu) disebutkan secara bersambung oleh Ibnu Abi Syaibah.
(162) Atsar Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disebutkan secara bersambung oleh 'Abdurrazzaq yang semakna dengan itu, adapun atsar Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disambungkan oleh Ibnu Abi Syaibah darinya dan 'Abdurrazzaq melalui jalur lainnya darinya pula.
(163) Tambahan ini mu'allaq menurut pengarang, dan al-Hafizh sendiri tidak mengeluarkannya.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Ringkasan Shahih Bukhari
Kitaabul Ghusli
5. Kitab Mandi
9. Bab: Bolehkah seseorang yang sedang junub memasukkan tangannya ke dalam air mandi sebelum mencucinya, jika tidak ada kotoran lain di tangannya selain junub?
70-71.(161) Ibnu 'Umar dan al-Barra` bin Azib (ra-dhiyallaahu 'anhum) pernah memasukkan tangannya ke dalam air sebelum mencucinya, kemudian berwudhu'.
72-73.(162) Ibnu 'Umar dan Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhum) tidak mempermasalahkan bekas percikan air mandi junub.
152. Dari Anas bin Malik (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan salah seorang istrinya pernah mandi dalam satu tempat air." 55-(163) [karena junub.]
===
(161) Atsar Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disambungkan oleh Sa'id bin Manshur yang semakna dengan hadits tersebut. Adapun atsar al-Barra` (ra-dhiyallaahu 'anhu) disebutkan secara bersambung oleh Ibnu Abi Syaibah.
(162) Atsar Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disebutkan secara bersambung oleh 'Abdurrazzaq yang semakna dengan itu, adapun atsar Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) disambungkan oleh Ibnu Abi Syaibah darinya dan 'Abdurrazzaq melalui jalur lainnya darinya pula.
(163) Tambahan ini mu'allaq menurut pengarang, dan al-Hafizh sendiri tidak mengeluarkannya.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT