jin Bisa Melakukan Penyerupaan (2) | jin, hakekat bukan khurafat | Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami
Syaikh Wahid 'Abdus Salam Bali.
Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami.
Bab I: jin, hakekat bukan khurafat.
jin Bisa Melakukan Penyerupaan (2).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ular adalah jadian jin sebagaimana kera dan babi adalah jadian dari Bani Israil." (22)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Di atas setiap unta ada syetan maka hinakanlah dengan menungganginya." (23)
Dari Abu Qilabah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Sekiranya anjing itu bukan satu ummat niscaya aku memerintahkan pembunuhannya tetapi aku takut memusnahkan satu ummat, karena itu bunuhlah setiap binatang hitam di antaranya sebab dia adalah jinnya atau dari jinnya." (24)
Di dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
'Apabila salah seorang di antara kalian berdiri shalat maka (hendaklah) dia membatasinya dengan sutrah (pembatas) jika dihadapannya ada seperti ekor binatang, jika tidak ada dihadapannya seperti ekor binatang maka sesungguhnya shalatnya bisa batal karena keledai, wanita dan anjing hitam.'" Aku bertanya, "Wahai Abu Dzar, mengapakah anjing hitam dibedakan dari anjing merah atau anjing kuning segala?" Ia menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu bertanya kepadaku lalu beliau bersabda, 'Anjing hitam adalah syetan.'" (25)
Yang menjadi catatan dari hadits ini adalah sabar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa anjing hitam adalah syetan.
Ibnu Taimiyah berkata, "Anjing hitam adalah syetan anjing dan jin, dia menyerupai warna beberapa bentuk, demikian pula dengan bentuk kucing hitam karena warna hitam lebih bisa menghimpun kekuatan-kekuatan syetan daripada warna lainnya, disamping karena warna hitam menyimpan daya panas." (26)
iblis pernah menyerupai Suraqah bin Malik, pemimpin Bani Mudlij, pada waktu perang Badr. Ia datang bersama kaum musyrikin dengan membawa tentaranya seraya berkata kepada kaum musyrikin, "Tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan kalian pada hari ini, dan sesungguhnya aku adalah pembela kalian." Ketika pasukan telah berbaris dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengambil segenggam tanah lalu dilemparkan ke arah wajah kaum musyrikin maka mereka pun lari mundur terbirit-birit, dan Jibril 'alaihis salaam datang kepada iblis. Ketika melihat Jibril, iblis spontan melepaskan tangannya yang tengah menggandeng tangan seorang dari kaum musyrikin kemudian dia dan pasukannya lari meninggalkan medan pertempuran, sehingga ada salah seorang yang berkata, "Wahai Suraqah, tidakkah engkau mengatakan akan menjadi pembela kami." Lalu dijawabnya, "Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan Allah Maha Keras siksa-Nya." Demikianlah ketika dia (iblis) melihat Malaikat. Riwayat ini dikemukakan oleh Ibnu 'Abbas (radhiyallahu 'anhuma). (27)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Jin bisa menyerupai bentuk manusia dan binatang, seperti ular, kalajengking, unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai, burung dan anak keturunan Adam." (28)
===
(22) Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, ath-Thabrani di dalam al-Kabir dan Ibnu Abi Hatim di dalam al-'Ilal. Dishahihkan oleh al-Hakim di dalam ash-Shahihah, 4/439 nomor 1824.
(23) Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami', 4/38.
(24) Diriwayatkan oleh Muslim di dalam Kitabul Musaqat.
(25) Diriwayatkan oleh Muslim, 4/226 (an-Nawawi), an-Nasa-i, 2/64, Ibnu Majah, 1/306, dan ad-Darami, 1/329.
(26) Risalatul jinni, hal. 41.
(27) Tafsir Ibni Katsir, 2/317.
(28) Risalatul jinni, hal. 32.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Wiqayatul Insan Minal jinni wasy syaithan, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Bali, Penerbit: Maktabah ash-Shahabah, Jeddah - Arab Saudi, Cetakan Ketiga, 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Kesurupan jin dan Cara Pengobatannya secara Islami, Penerjemah: Aunur Rafiq Shaleh Tamhid Lc, Penerbit: Robbani Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Kesebelas, Jumadil Akhir 1425 H/ Agustus 2004 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT