Skip to main content

Kera dan Babi yang Ada Sekarang ini Bukanlah dari Keturunan Orang-orang yahudi yang Dikutuk Menjadi Kera dan Babi | Al-Baqarah, Ayat 65-66 (2) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Baqarah, Ayat 65-66 (2)

Kera dan Babi yang Ada Sekarang ini Bukanlah dari Keturunan Orang-orang yahudi yang Dikutuk Menjadi Kera dan Babi

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma, ia berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang melanggar peraturan pada hari Sabtu, mereka dikutuk menjadi kera selama beberapa saat, kemudian mereka pun binasa. Tidak ada keturunan bagi kera-kera kutukan ini." (265)

Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma: "Allah mengutuk mereka menjadi kera karena kemaksiatan yang mereka perbuat." Ia juga mengatakan, "Kera-kera kutukan ini tidak hidup lama, mereka hidup hanya tiga hari saja. Mereka tidak minum, tidak makan dan tidak berketurunan. Allah telah menciptakan kera, babi dan seluruh makhluk dalam waktu enam hari sebagaimana yang telah Allah sebutkan dalam Kitab-Nya. Dan Allah merubah bentuk kaum itu menjadi kera. Demikianlah, Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah merubah bentuk mereka sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya." (266)

Firman Allah Ta'ala: "Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan." Yakni, Allah menjadikan penduduk negeri ini sebagai "Peringatan", dikarenakan pelanggaran mereka pada hari Sabtu. Kami hukum mereka dengan hukuman yang dapat dijadikan pelajaran dan peringatan. Sebagaimana Allah berfirman tentang fir'aun: "Maka Allah mengadzabnya dengan adzab di akhirat dan adzab di dunia." (QS. An-Naazi'aat: 25)

Firman Allah, "Bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian." Yakni dari seluruh negeri. Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) mengatakan, "Kami jadikan hukuman yang Kami berikan kepada mereka itu sebagai pelajaran bagi penduduk negeri-negeri lain di sekitarnya."

Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang agar mereka kembali (bertaubat)." (QS. Al-Ahqaaf: 27)

Allah Ta'ala menjadikan mereka sebagai pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang hidup di zaman itu dan sebagai nasehat bagi orang-orang yang hidup setelah mereka dengan khabar mutawatir tentang mereka.

Oleh karena itu Allah berfirman, "Serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." Yang dimaksud mau'izhah di sini adalah peringatan yang keras. Maknanya, Kami jadikan siksaan dan hukuman sebagai balasan atas pelanggaran mereka terhadap larangan-larangan Allah dan perbuatan mereka membuat berbagai tipu daya. Maka dari itu, hendaklah orang-orang yang bertakwa menjauhi tindakan ini agar hukuman (adzab) yang sama tidak menimpa mereka. Sebagaimana Imam Abu 'Abdillah bin Baththah meriwayatkan dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Janganlah kalian berbuat seperti apa yang diperbuat oleh orang-orang yahudi, mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah dengan tipu muslihat yang amat rendah." (267) sanad hadits ini jayyid (baik). Wallaahu a'lam.

===

(265) Ibnu Abi Hatim (I/209).

(266) Ath-Thabari (II/167).

(267) Irwaa`ul Ghaliil (V/375).

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog