Skip to main content

Gambaran Siksa Alam Barzakh | Alam Kubur | Misteri Kematian Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat

Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah.

Syaikh Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli.

Misteri Kematian.

Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat.

Alam Kubur.

Gambaran Siksa Alam Barzakh.

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

"Seusai shalat, Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) menghadapkan wajah kepada kami, beliau bersabda: 'Siapa di antara kalian yang bermimpi sesuatu semalam?' Bila ada yang bermimpi, ia menceritakannya, lalu beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Masya Allah.' Suatu hari kami bertanya, beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) balik bertanya: 'Adakah salah seorang di antara kalian yang bermimpi sesuatu?' Kami menjawab: 'Tidak.'

Beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Semalam aku bermimpi, ada dua orang datang menghampiriku, keduanya meraih tanganku lalu membawaku pergi ke tanah suci, di sana ada seseorang yang tengah duduk dan seorang lainnya berdiri, di tangannya terdapat pengait besi -sebagian Shahabat kami meriwayatkan dari Musa: Pengait besi ditusukkan ke dalam leher hingga menembus tengkuk, kemudian ditusukkan lagi seperti sebelumnya, lehernya kembali sembuh seperti sedia kala, tusukan serupa dilakukan lagi- aku bertanya: 'Siapa itu?' Keduanya menjawab: 'Pergilah.'

Kami pergi hingga tiba di hadapan seseorang yang tengah tidur terlentang dan orang lain berdiri di atas kepalanya dengan membawa batu besar, batu itu ia pukulkan di kepala orang itu, ketika dipukulkan, batu itu terpental, ia pergi untuk mengambil batu itu dan ia tidak kembali kepada orang itu hingga kepalanya sembuh seperti sedia kala, ia kembali memukulnya.' Aku bertanya: 'Siapa itu?' Keduanya menjawab: 'Pergilah.'

Kami pergi hingga sampai ke sebuah lubang seperti tungku, bagian atasnya sempit sementara bagian bawahnya luas, di bawahnya dinyalakan api, saat mendidih, mereka naik hingga hampir keluar, dan bila apinya padam mereka kembali ke dasar, di sana terdapat para lelaki dan wanita telanjang. Aku bertanya: 'Siapa itu?' Keduanya menjawab: 'Pergilah.'

Kami pergi hingga tiba di sebuah sungai darah, di sana ada seseorang tengah berdiri di tengah-tengah sungai dan orang lain di hadapannya membawa batu, orang yang ada di sungai itu menghampiri, saat hendak keluar, orang yang membawa batu itu melemparkan batunya ke mulut dan mengembalikannya ke tempat semula, setiap kali ia datang untuk keluar, mulutnya dilempar batu kemudian dikembalikan lagi ke tempat semula. Aku bertanya: 'Siapa itu?' Keduanya menjawab: 'Pergilah.'

Kami pergi hingga tiba di sebuah taman hijau, di sana ada pohon besar, di dekat akarnya terdapat seorang tua dan anak-anak, ada seseorang yang berada di dekat pohon, di depannya ada api yang ia nyalakan, keduanya membawaku naik ke atas pohon dan membawaku masuk ke dalam sebuah rumah, aku sama sekali belum pernah melihat rumah lebih indah dari rumah itu, di sana ada orang-orang tua, kaum muda, kaum wanita dan anak-anak.

Setelah itu keduanya membawaku keluar dan membawaku naik ke atas pohon, keduanya membawaku masuk ke dalam rumah yang lebih bagus dan lebih baik, di sana ada orang-orang tua dan kaum muda.

Aku berkata: 'Kalian berdua telah membawaku berkeliling malam ini, beritahukan padaku tentang apa yang aku lihat!' Keduanya menjawab: 'Baik. Orang yang lehernya ditusuk dengan keras itu adalah pendusta, menuturkan kebohongan, dustanya dibawa hingga mencapai sisi-sisi langit, karena itu ia diperlakukan seperti yang kau lihat hingga hari Kiamat.

Orang yang kepalanya dipukul dengan batu adalah orang yang diajari al-Qur`an oleh Allah, pada malam hari ia tidak membacanya dan pada siang harinya tidak diamalkan, ia diperlakukan seperti itu hingga hari Kiamat.

Yang kau lihat di dalam lubang itu adalah para pezina.

Yang kau lihat di sungai (darah) itu adalah para pemakan riba.

Orang tua yang ada di bawah pohon itu adalah Ibrahim dan anak-anak kecil yang ada di sekitarnya itu adalah anak-anak manusia.

Yang menyalakan api itu adalah Malik, penjaga Neraka.

Rumah pertama yang kau masuki itu adalah rumah seluruh kaum Mukmin, sementara rumah ini adalah rumah syuhada`.

Aku Jibril dan ini Mika`il. Sekarang lihatlah ke atas.' Aku melihat ke atas, di sana terdapat sesuatu seperti awan. Aku berkata: 'Biarkan aku memasuki rumahku.' Keduanya berkata: 'Masih ada sisa usia yang belum kau habiskan, andai usiamu sudah habis kau bisa mendatangi rumahmu.'" (177)

===

(177) Riwayat al-Bukhari, al-Fath, 3/251.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah, Penulis: Syaikh Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli, Ta'liq: Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun. Judul terjemahan: Seri ke-1 (Serial Trilogi Alam Akhirah) Misteri Kematian, Menguak fenomena kematian dan rentetan peristiwa dahsyat menjelang Kiamat, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing, CV Darul Ilmi, Bogor - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog