Skip to main content

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (1/2)

Sembuh dengan Satu Titik

Bagian Kedua

Cara Membekam yang Efektif

10 Langkah Melakukan Bekam

Langkah Pertama: Menyiapkan Alat, Pasien dan Juru Bekam

2. Menyiapkan Pasien

Pasien perlu dipersiapkan terlebih dulu, baik persiapan mental maupun fisik. Pasien perlu diberi penjelasan tentang cara membekam, manfaat, hal-hal yang akan dialaminya ketika dibekam dan efek samping yang mungkin timbul setelah dibekam. Pasien juga dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dan yang lainnya.

a. Pasien disiapkan mental agar tidak gelisah dan takut. Bimbinglah ia dengan menyuruh melantunkan doa dan berwudhu terlebih dahulu. (*)

b. Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1-2 gelas.

c. Disiapkan makanan dan minuman untuk pasien.

d. Menjaga kebersihan tubuh pasien dan kebersihan tempat yang akan dibekam.

e. Bagian tubuh pasien yang akan dibekam, hendaknya ditutup dengan duk steril yang berlubang tengahnya, sehingga bekam cukup dilakukan di daerah yang ditutupi duk steril.

f. Seyogianya bagian tubuh lain yang tidak dibekam ditutupi dengan kain.

g. Sebaiknya wanita membekam wanita dan laki-laki membekam laki-laki. Dan, diusahakan agar tidak membuka bagian tubuh yang tidak perlu. Hal ini dimaksudkan agar bisa lebih menjaga aurat tubuh pasien.

h. Posisi pasien harus nyaman, baik bagi pasien sendiri maupun bagi yang akan membekam. Dengan posisi nyaman tersebut diharapkan pasien bisa menahan rasa sakit selama waktu pembekaman. Sedangkan bagi yang membekam bisa lebih mudah dan optimal dalam mencapai titik-titik yang akan dibekam. Beberapa sikap saat dibekam:

1) Sikap berbaring miring. Sikap ini untuk mencapai bagian samping kaki atau tungkai.

2) Sikap berbaring terlentang. Sikap ini untuk mencapai daerah muka, leher, dada, perut, dan tungkai depan.

3) Sikap berbaring telungkup. Sikap ini untuk mencapai bagian punggung, pinggang, tengkuk, dan tungkai bagian belakang.

4) Sikap duduk di kursi dengan kepala menengadah, sementara kepala bagian belakang bersandar pada sandaran kursi. Ini dipakai untuk membekam pada wajah, kepala, dan leher bagian depan.

5) Sikap duduk di kursi, sambil meletakkan kedua tangannya di meja dan menopang dagu. Ini dipakai untuk membekam kepala dan wajah.

6) Sikap duduk di kursi, dengan kedua lengan ke depan lurus diletakkan di atas meja. Sikap ini untuk bekam di daerah tangan atau lengan.

7) Sikap duduk di kursi, dengan kepala telungkup miring diletakkan di atas meja. Sikap ini untuk mencapai titik di daerah samping kepala dan leher.

8) Sikap duduk di kursi, tubuh menghadap meja. Sikap ini dipakai untuk membekam daerah tengkuk, leher samping, bahu, punggung, dan pinggang.

9) Sikap duduk di kursi, dengan lengan menutup di atas meja. Ini untuk membekam daerah tangan.

i. Hati-hati membekam pada pasien-pasien di bawah ini, karena bisa mengakibatkan pingsan (kolaps). Pasien-pasien yang mudah pingsan, secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Pasien yang takut dan tegang.

2) Pasien yang tubuhnya lelah dan lemah.

3) Pasien yang terlalu lama antri atau menunggu.

4) Pasien dengan penyakit berat.

5) Pasien yang belum makan atau baru saja selesai makan.

6) Pasien yang baru selesai melakukan hubungan suami-isteri.

7) Pasien yang baru saja dibekam banyak atau berat.

===

(*) Catatan untuk buku ini dari Abu Sahla al-Bantani (pemilik blog):
Sebatas pengetahuanku, belum kutemui dalil tentang membaca do'a sebelum berbekam dan dalil berwudhu sebelum berbekam.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.

===

ATAP BAJA RINGAN TERBAIK
Anda membutuhkan atap baja ringan terbaik di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog