Skip to main content

Kiai Meruqyah jin Berakting: Keyakinan yang Keliru (2)

Kiai Meruqyah jin Berakting

Kesurupan

Keyakinan yang Keliru (2)

Dari Zadan Abu 'Umar (*) berkata, "Aku mendengar al-Bara' bin 'Azib (**) berkata, 'Kami keluar bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mengantar jenazah seorang Anshar, maka sampailah kami di kuburan. Sebelum dimasukkan ke dalam lubang lahad, kami duduk di dekat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka beliau melihat ke langit dan ke bumi lalu menaikkan pandangannya dan menurunkannya tiga kali. Kemudian beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) berdo'a, 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.' Lalu beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Sesungguhnya seorang muslim jika menghadapi hari Akhirat dan meninggalkan dunia, datanglah Malakul maut dan duduk di sebelah kepalanya, dan turun pula para Malaikat dari langit, wajahnya seperti matahari. Mereka membawa kain kafan dari Surga, dan sarung dari Surga. Mereka memandang dengan pandangan yang sangat jauh. Maka Malakul maut berkata, 'Wahai jiwa yang tenang keluarlah kamu menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.' Maka dia pun keluar dengan mudah seperti mengalirnya air minuman, maka mereka tidak meninggalkan sedikit pun sisa dari tangannya. Lalu mereka membawanya naik ke langit, mereka tidak melewati pasukan Malaikat kecuali mereka berkata, 'Alangkah wanginya ruh ini!' Maka mereka berkata, 'Dia adalah fulan bin fulan.' Disebut namanya yang terbaik, dan bila tiba di langit maka terbukalah pintu-pintu langit kemudian semua yang ada di langit pun mengantarnya hingga sampai di langit berikutnya sampai pada langit ke tujuh. Kemudian dikatakan lagi, 'Catatlah amalnya pada buku 'illiyyin.' Kemudian dikatakan lagi, 'Kembalikan hamba-Ku ke bumi sebab aku telah berjanji bahwa dari bumi Kuciptakan mereka dan ke bumi Kukembalikan serta dari bumi pula mereka akan Kami keluarkan pada gilirannya.' Maka ruhnya dikembalikan ke dalam jasadnya. Tidak lama Malaikat pun datang dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' Maka dia menjawab, 'Allah.' Mereka berkata, 'Apa agamamu?' Dia menjawab, 'Islam.' Mereka berkata, 'Siapakah yang keluar tampil di hadapanmu?' Ia menjawab, 'Rasulullah.' Mereka bertanya, 'Darimana kamu tahu?' Dia menjawab, 'Aku membaca Kitabullah, maka aku beriman kepadanya dan meyakini kebenarannya.' Maka terdengarlah seruan dari langit karena dia menjawab dengan benar, 'Sediakanlah baginya hamparan (karpet) di Surga dan berilah dia pakaian dari Surga dan perlihatkanlah kepadanya tempatnya di Surga.' Maka kuburnya diperluas dan datanglah ruh Surga disertai wanginya. Demikianlah yang mereka alami dan tidak lama kemudian datanglah seseorang yang berwajah sangat elok dengan berpakaian yang sangat indah serta memakai wangi-wangian yang semerbak. Dan dia berkata, 'Berbahagialah engkau dengan yang menyenangkan ini. Inilah hari yang telah dijanjikan dahulu.' Maka dia bertanya, 'Siapakah engkau ini? Sungguh wajahmu memberi kebahagiaan dan membawa kebaikan.' Dia menjawab, 'Aku adalah amal baikmu.' Maka dia berkata, 'Ya Tuhanku, percepatlah hari Kiamat agar aku dapat bertemu dengan keluargaku dan hartaku.' Kemudian Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) membaca (firman Allah), 'Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan kata yang tetap pada waktu hidup di dunia dan di Akhirat.'

Adapun orang yang berdosa, bila dia akan menghadapi hari Akhir dan putus hubungannya dengan dunia, datang kepadanya Malakul maut lalu duduk di sebelah kepalanya, dan datang pula Malaikat lainnya dengan wajah yang hitam yang membawa kain kasar, mereka duduk dengan tidak terlihat ujungnya. Maka Malakul maut berkata, 'Keluarlah kamu wahai jiwa yang busuk untuk menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Maka retaklah anggota jasadnya dan pada putuslah urat-urat dan ototnya, seperti dikeluarkannya kapas basah yang dikerik dengan alat bakar yang dibuat dari besi yang bergigi. Maka mereka tidak membiarkannya, tidak lama mereka pergi membawanya naik ke langit, dan tidak berlalu melewati satu pasukan dari tentara Malaikat terdengar mereka berkata, 'Alangkah busuknya ruh ini.' Para Malaikat tadi berkata, 'Ya, dia adalah si fulan.' Dengan disebut namanya yang paling buruk. Manakala sampai di langit maka tertutup pintu-pintu langit, maka terdengar seruan, 'Masukkan catatan amalnya ke dalam sijjin. Lalu kembalikan hamba itu ke bumi, sungguh Aku menjanjikan bahwa dari bumi Aku menciptakan mereka, dan ke bumi akan Kukembalikan. Dari sana akan Kukeluarkan kembali.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Maka ruhnya dilemparkan hingga bersatu lagi dengan jasadnya.' Kemudian beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) membaca firman Allah, 'Dan barangsiapa yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Maka Malaikat pun mendatanginya dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' Ia menjawab, 'Aku tidka tahu.' Maka terdengarlah seruan dari langit, 'Dia sudah ditetapkan, maka hamparkan baginya (tikar) dari Neraka, berilah dia pakaian dari Neraka dan perlihatkan kepadanya tempat dia di Neraka.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Maka bumi menyempit dan menghimpitnya hingga susunan tulang-tulang rusuknya tidak lagi menentu dan tidak lama kemudian datanglah angin dari Neraka yang berbau busuk dan panas, demikianlah yang dialami. Maka datanglah kepadanya seorang yang berpenampilan jelek sekali dengan berpakaian yang jelek dan bau busuk. Dia berkata, 'Berbahagialah kamu dengan berita buruk ini. Inilah hari yang telah dijanjikan terdahulu.' Maka ia berkata, 'Siapakah kamu, wajah yang memberikan kabar yang sangat buruk?' Dia berkata, 'Aku adalah amal perbuatan burukmu dahulu.' Ia berkata, 'Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan terjadi hari Kiamat itu.'" (HR. Muslim)

===

(*) Catatan untuk buku ini dari Abu Sahla al-Bantani (pemilik blog):
Dalam bahasa Arab tertulis Zadzan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tertulis Zadan Abu Umar.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Kiai Meruqyah Jin Berakting, Penulis: K.H. Saiful Islam Mubarak Lc. M.Ag, Editor: Eko Wardhana, Penerbit: PT. Syaamil Cipta Media, Bandung - Indonesia, Cetakan Februari 2004 M.

===

JUAL ATAP BAJA RINGAN
Anda membutuhkan penjual atap baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog