Skip to main content

Hukum Cadar: Dalil-dalil dari as-Sunnah (2)

Risalatul Hijab

Hukum Cadar

Kedua

Dalil-dalil dari as-Sunnah (2)

"Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam ketika memerintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita ke tempat shalat hari raya, mereka mengadu: Ya Rasulullah, salah seorang dari kami ada yang tidak mempunyai jilbab. Maka beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda: Hendaklah saudara perempuannya memberikan jilbab kepadanya." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan yang lainnya)

Hadits ini menunjukkan kebiasaan isteri-isteri Shahabat (ra-dhiyallaahu 'anhum) yakni seorng isteri tidak keluar rumah kecuali mengenakan jilbab, dan ketika tidak ada jilbab ia tidak mungkin keluar rumah. Oleh karena itu, mereka menceritakan halangan ini kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam ketika memerintahkan mereka untuk keluar mendatangi tempat shalat 'Ied. Kemudian Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menjelaskan pemecahan kesulitan ini kepada mereka yaitu agar saudara perempuannya memberikan jilbabnya kepadanya. Dan Nabi (shallallaahu 'alaihi wa sallam) tidak mengizinkan mereka keluar rumah tanpa mengenakan jilbab, padahal keluar menuju tempat shalat hari raya disyari'atkan dan diperintahkan kepada lelaki dan perempuan. Jadi apabila Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) tidak mengijinkan wanita-wanita keluar tanpa mengenakan jilbab pada perkara yang diperintahkan syara', lalu bagaimana mungkin beliau memberi keringanan kepada mereka untuk keluar rumah pada perkara yang tidak diperintahkan syara' dan tidak pula karena kebutuhan. Apa arti berkeliling di pasar-pasar, bercampur dengan laki-laki dan melihat-lihat sesuatu yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Dalam perintah memakai jilbab, terdapat pula dalil bahwa wanita-wanita wajib menutup diri. Wallaahu A'lam.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Risalatul Hijab, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Maktabah Lienah ar-Riyaadh, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun. Judul Terjemahan: Hukum Cadar, Penerjemah: Abu Idris, Penerbit: at-Tibyan, Solo - Indonesia, Cetakan Pertama, Oktober 2001.

===

Buku ini hadiah dari al-Akh Khaerun -semoga Allah menjaganya dan mempertemukan kembali kami di dunia ini dan mengumpulkan kami di akhirat kelak dalam Surga- untuk perpustakaan Baitul Kahfi.

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog