Skip to main content

Misteri Kematian: Ciri Dua Malaikat Penanya

Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah

Misteri Kematian

Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat

Alam Kubur

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Bila mayit atau salah seorang dari kalian dikubur, dua Malaikat hitam bermata biru datang menghampirinya, salah satunya bernama Munkar dan yang lain bernama Nakir. Keduanya bertanya: Apa yang dulu kau katakan tentang orang ini? Ia menjawab: Seperti yang disampaikan, ia adalah hamba dan utusan Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah (dengan benar)) selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Kedua Malaikat berkata: Kami sudah tahu kau akan mengatakan itu. Kemudian kuburnya diperluas seluas empat puluh hasta kali tujuh puluh (hasta), kuburnya diterangi, setelah itu dikatakan padanya: Tidurlah. Ia berkata: Aku ingin kembali ke keluargaku untuk memberitahu mereka. Mereka berkata: Tidurlah seperti pengantin yang hanya dibangunkan oleh isteri tercinta, hingga Allah membangkitkanmu dari tempat tidurmu itu.

Bila ia orang munafik, ia menjawab: Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu aku tiru, aku tidak tahu. Kedua Malaikat berkata: Kami sudah tahu kau akan mengatakan seperti itu. Kemudian dikatakan kepada bumi: Himpitlah dia. Bumi pun menghimpitnya hingga tulang-tulang rusuknya meringsek, ia terus disiksa di dalam kubur hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidur itu." (137)

Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullaah menjelaskan dalam Syarh al-Wasithiyah, disebutkan dalam sebagian atsar, nama kedua Malaikat penanya kubur adalah Munkar dan Nakir, sementara itu sebagian ulama lain mengingkari kedua nama ini. Mereka beralasan, bagaimana Malaikat diberi nama tidak bagus seperti itu padahal mereka adalah makhluk yang menyandang sifat-sifat bagus dan terpuji. Pengusung pendapat ini mendhaifkan hadits berkenaan dengan nama kedua Malaikat tersebut.

Kalangan lain berpendapat, hadits tersebut hujjah, nama kedua Malaikat itu bukan karena keduanya mungkar dan tidak baik, namun karena mayit tidak mengenali keduanya sebelum itu. Ibrahim ('alayhis salaam) berkata kepada para Malaikat yang bertamu ke kediamannya:

"(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun." Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." (QS. Adz-Dzariyat: 25) Karena Ibrahim tidak mengenal mereka.

Diberi nama Munkar dan Nakir karena si mayit tidak mengenali keduanya.

Selanjutnya, apakah kedua Malaikat ini dua Malaikat baru yang bertugas menangani para penghuni kubur, ataukah dua Malaikat pencatat amal yang ada di sebelah kanan dan kiri setiap manusia? Sebagian ulama berpendapat, keduanya adalah Malaikat yang selalu bersama setiap orang, setiap orang selalu didampingi dua Malaikat di dunia untuk mencatat seluruh amal perbuatan yang dilakukan, kemudian ketika seseorang beralih ke alam kubur, kedua Malaikat itu menanyakan tiga hal kepada si penghuni kubur.

Sebagian lain berpendapat, keduanya adalah Malaikat lain. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: "Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri." (QS. Al-Muddatstsir: 31) Malaikat adalah makhluk dengan jumlah yang sangat banyak. Yang penting, tidaklah aneh bila Allah menciptakan dua Malaikat yang diutus untuk menemui manusia yang dikubur, toh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

===

(137) Riwayat at-Tirmidzi 3/383, dihasankan oleh Syaikh al-Albani, lihat Shahih al-Jami', hadits nomor 727.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah, Penulis: Syaikh Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli, Ta'liq: Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun. Judul terjemahan: Seri ke-1 (Serial Trilogi Alam Akhirah) Misteri Kematian, Menguak fenomena kematian dan rentetan peristiwa dahsyat menjelang Kiamat, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing, CV Darul Ilmi, Bogor - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.

===

ATAP BAJA RINGAN JAKARTA
Anda membutuhkan atap baja ringan di Jakarta? Kami siap membantu Anda.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog