Skip to main content

Syafa'at yang dibolehkan dan yang dilarang

Syafa'at yang dibolehkan dan yang dilarang

Apabila dia berkata, "Apakah engkau mengingkari syafa'at Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam dan berlepas diri darinya?"

Jawablah, "Tidak, aku tidak mengingkarinya, tidak pula berlepas diri darinya. Aku meyakini bahwa Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam adalah asy-Syafi' (yang memberi syafa'at) dan Musyaffa' (yang diizinkan memberi syafa'at oleh ALLOH) dan aku mengharapkan syafa'at Beliau. Akan tetapi, syafa'at itu seluruhnya hanya milik ALLOH, sebagaimana ALLOH berfirman,

'Katakanlah, 'Milik ALLOH-lah syafa'at itu semuanya.''
(Qur-an Suroh az-Zumar: ayat 44)

Tidaklah ada syafa'at kecuali setelah diizinkan ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, sebagaimana firman-NYA,

'Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi ALLOH tanpa izin-NYA?'
(Qur-an Suroh al-Baqoroh: ayat 255)

Dan Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak akan dapat memberi syafa'at kepada seseorang kecuali setelah diberi izin oleh ALLOH sebagaimana ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala firmankan,

'Dan mereka tidak bisa memberi syafa'at kecuali kepada yang ALLOH ridhoi.'
(Qur-an Suroh al-Anbiya': ayat 28)

Dan DIA tidak akan ridho kecuali hanya kepada "tauhid", sebagaimana ALLOH firmankan,

'Barangsiapa mencari agama selain Islam maka sekali-kali tidak akan diterima (agamanya itu).'
(Qur-an Suroh Ali 'Imron: ayat 85)

Jadi, syafa'at itu semuanya milik ALLOH, tidak ada syafa'at kecuali dengan izin-NYA. Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam maupun lainnya tidak dapat memberikan syafa'at kepada seorang pun kecuali kepada orang yang diizinkan ALLOH dan ALLOH hanya mengizinkan syafa'at tersebut diberikan kepada ahlu tauhid. Dengan demikian, jelaslah bahwa syafa'at itu semuanya milik ALLOH. Oleh karena itu, aku akan memohon kepada-NYA dan berdo'a, 'Ya ALLOH, janganlah ENGKAU haromkan syafa'at Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untukku,' atau 'Ya ALLOH, berikanlah kepada Beliau hak memberi syafa'at untukku,' atau do'a-do'a yang semisalnya."

Apabila dia berkata, "Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam diberi hak memberi syafa'at oleh ALLOH, lalu aku hanya minta syafa'at yang telah ALLOH berikan kepadanya."

Jawablah, "ALLOH memang telah mengizinkan Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk memberi syafa'at, tetapi melarangmu berdo'a memohon kepada Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam firman ALLOH,

'Maka janganlah engkau menyeru kepada seorang pun dalam 'ibadahmu di samping (menyeru) kepada ALLOH.'
(Qur-an Suroh al-Jin: ayat 18)

Apabila engkau menyeru kepada ALLOH agar Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memberi syafa'at kepadamu, maka takutlah pada ayat tersebut.

ALLOH juga mengizinkan kepada selain Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk memberi syafa'at sebagaimana dalam riwayat yang shohih dijelaskan bahwa Malaikat, para wali-wali ALLOH dan afroth (anak-anak kecil yang terlahir mati) juga diizinkan untuk memberi syafa'at. Lalu apakah engkau mengatakan sesungguhnya ALLOH telah memberi kepada mereka itu hak memberi syafa'at, dan aku memohon syafa'at itu kepada mereka?

Apabila kamu mengatakan, 'Ya,' maka berarti kamu telah ber'ibadah kepada orang-orang sholih yang telah ALLOH sebutkan dalam kitab-NYA. Apabila kamu berkata, 'Tidak,' maka menjadi batallah ucapanmu terdahulu, 'ALLOH telah memberikan kepada Beliau syafa'at dan aku hanya meminta syafa'at yang telah ALLOH berikan.'"

===

Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===