Skip to main content

Kesyirikan orang-orang sekarang lebih jelek daripada kesyirikan orang-orang di zaman Nabi

Kesyirikan orang-orang sekarang lebih jelek daripada kesyirikan orang-orang di zaman Nabi

Engkau telah mengetahui bahwa yang dinamakan oleh orang-orang musyrikin pada zaman kami ini dengan sebutan kabirul i'tiqod merupakan perbuatan syirik yang pelarangannya disebutkan dalam al-Qur-an dan pelakunya diperangi Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam. Kalau begitu, perhatikanlah bahwa bentuk kesyirikan pada zaman dahulu lebih ringan daripada syirik orang-orang sekarang. Hal itu dipandang dari dua segi:

Pertama: Orang-orang musyrik zaman dahulu menyekutukan ALLOH, berdo'a kepada Malaikat, kepada orang-orang sholih dan kepada patung-patung di samping menyembah ALLOH hanya dalam keadaan lapang. Adapun dalam keadaan sempit, mereka mengikhlaskan do'a kepada ALLOH. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,

"Apabila engkau ditimpa bahaya di lautan, tidak ada yang engkau seru selain DIA, tetapi tatkala DIA menyelamatkan engkau di daratan, tiba-tiba engkau berpaling. Manusia memang selalu tidak berterima kasih."
(Qur-an Suroh al-Isro': ayat 67)

Firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan ALLOH kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah engkau menyeru (ilah) selain ALLOH, jika engkau orang-orang yang benar!' (Tidak), tetapi hanya DIA-lah yang engkau seru, maka DIA menghilangkan bahaya sebagaimana yang engkau panjatkan dalam do'amu kepada-NYA, jika DIA menghendaki dan engkau tinggalkan sembahan-sembahan yang engkau sekutukan (dengan ALLOH)."
(Qur-an Suroh al-An'am: ayat 40-41)

Firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Apabila manusia ditimpa kemudhorotan, dia memohon (pertolongan) kepada ROBB-nya dengan kembali kepada-NYA... Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu untuk sementara waktu. Sesungguhnya engkau termasuk penghuni Neraka."
(Qur-an Suroh az-Zumar: ayat 8)

Dan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Apabila mereka diterjang ombak yang besar seperti gunung mereka menyeru ALLOH dengan memurnikan keta'atan kepada-NYA."
(Qur-an Suroh Luqman: ayat 32)

Barangsiapa yang memahami masalah yang telah ALLOH jelaskan dalam kitab-NYA, bahwa orang-orang musyrik yang diperangi Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam itu berdo'a kepada ALLOH dan juga kepada selain ALLOH dalam keadaan lapang; sedangkan dalam keadaan bahaya atau kesempitan, mereka tidak menyeru kecuali kepada ALLOH saja, yang tiada sekutu bagi-NYA dan mereka pun melupakan sembahan-sembahan yang mereka puji, tentu mengetahui dengan jelas perbedaan antara bentuk syirik orang-orang zaman sekarang dengan orang-orang dahulu. Namun manakah orang yang hatinya paham masalah ini dengan pemahaman yang dalam? Hanya ALLOH-lah tempat memohon pertolongan.

Kedua: Bahwa orang-orang musyrik dahulu, mereka berdo'a kepada ALLOH dan juga berdo'a kepada orang yang dekat kepada-NYA, mungkin para Nabi, para wali ALLOH, para Malaikat atau berdo'a kepada pohon-pohon atau batu-batu yang mereka itu selalu ta'at kepada ALLOH dan tidak bermaksiat kepada-NYA.

Sedangkan orang-orang musyrik pada zaman kita, mereka berdo'a kepada ALLOH dan juga berdo'a kepada manusia-manusia yang paling fasik. Orang-orang yang mereka seru adalah orang-orang yang mereka sebut-sebut sendiri banyak melakukan kejelekan-kejelekan seperti berzina, mencuri, meninggalkan sholat dan yang lainnya.

Orang yang menggantungkan diri kepada orang-orang sholih atau batu yang ta'at kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala tentunya lebih ringan kesyirikannya daripada orang yang menggantungkan diri kepada orang yang diketahuinya suka melakukan kefasikan dan kerusakan.

===

Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===