Orang-orang musyrik yang dulu diperangi Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam mengakui tauhid rububiyah
Jika engkau ingin dalil yang menunnjukkan bahwa orang-orang musyrik yang diperangi oleh Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersaksi (mengakui) hal-hal tersebut, maka silakan anda baca firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala:
"Katakanlah, 'Siapakah yang memberi rizqi kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Pasti mereka akan menjawab, 'ALLOH.' Maka katakanlah, 'Mengapa engkau tidak mau bertaqwa (kepada-NYA)?'"
(Qur-an Suroh Yunus: ayat 31)
Dan firman-NYA:
"Katakanlah kepada mereka, 'Kepunyaan siapakah bumi ini dan semua yang ada padanya, jika engkau mengetahui?' Mereka menjawab, 'Kepunyaan ALLOH.' Katakanlah, 'Apakah engkau tidak mau sadar?' Katakanlah, 'Siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang mempunyai 'Arsy yang besar?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan ALLOH.' Katakanlah, 'Mengapa engkau tidak mau bertaqwa?' Katakanlah, 'Siapakah yang di tangan-NYA ada kekuasaan terhadap segala sesuatu, yang melindungi tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-NYA, jika engkau mengetahui?'"
(Qur-an Suroh al-Mu'minun: ayat 84-89)
dan banyak ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat di atas.
Telah jelas bagimu bahwa mereka (orang-orang musyrik itu) mengakui (mengimani) tauhid rububiyah ini, tetapi belum berarti mereka telah bertauhid seperti yang menjadi tujuan dakwah Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam kepada mereka. Engkau telah mengetahui bahwa tauhid yang mereka ingkari adalah tauhid 'ibadah yang oleh orang-orang musyrik di zaman kita disebut dengan al-i'tiqod (keyakinan hati).
Mereka (kaum musyrik) senantiasa berdo'a kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala malam dan siang hari. Kemudian di antara mereka ada yang berdo'a kepada Malaikat karena kesholihan dan kedekatannya kepada ALLOH dengan harapan dapat memberikan syafa'at kepada mereka. Atau ada juga dari mereka yang berdo'a kepada orang-orang sholih seperti Latta, atau (kepada) seorang Nabi, misalnya 'Isa 'alay-his salaam.
Engkau pun telah mengetahui bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerangi orang-orang musyrik karena kesyirikan ini dan menyeru mereka kepada keikhlasan ber'ibadah, sebagaimana firman ALLOH,
'Maka janganlah kalian menyeru kepada seorang pun bersama ALLOH."
(Qur-an Suroh al-Jin: ayat 18)
ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala juga telah berfirman,
"Hanya bagi ALLOH-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain ALLOH itu tidak dapat memperkenankan sesuatu pun untuk mereka."
(Qur-an Suroh ar-Ro'd: ayat 14)
Sudah jelas bagimu bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam memerangi orang-orang musyrik agar seluruh do'a hanya kepada ALLOH, seluruh penyembelihan qurban hanya untuk ALLOH, seluruh nadzar hanya untuk ALLOH, istighotsah (permohonan pertolongan) hanya kepada ALLOH, dan semua bentuk 'ibadah hanya kepada ALLOH.
Engkau telah mengetahui bahwa pengakuan mereka terhadap tauhid rububiyah belum memasukkan mereka ke dalam Islam; dan bahwa 'ibadah yang ereka tujukan kepada Malaikat, para Nabi, atau para wali untuk mendapat syafa'at (pertolongan) mereka serta bertaqorrub (pendekatan diri) kepada ALLOH adalah hal-hal yang menjadikan darah dan harta mereka menjadi halal.
Dengan demikian, engkau mengetahui jenis tauhid yang diseru oleh para Rosul tetapi ditolak oleh orang-orang musyrik.
===
Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Jika engkau ingin dalil yang menunnjukkan bahwa orang-orang musyrik yang diperangi oleh Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersaksi (mengakui) hal-hal tersebut, maka silakan anda baca firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala:
"Katakanlah, 'Siapakah yang memberi rizqi kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Pasti mereka akan menjawab, 'ALLOH.' Maka katakanlah, 'Mengapa engkau tidak mau bertaqwa (kepada-NYA)?'"
(Qur-an Suroh Yunus: ayat 31)
Dan firman-NYA:
"Katakanlah kepada mereka, 'Kepunyaan siapakah bumi ini dan semua yang ada padanya, jika engkau mengetahui?' Mereka menjawab, 'Kepunyaan ALLOH.' Katakanlah, 'Apakah engkau tidak mau sadar?' Katakanlah, 'Siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang mempunyai 'Arsy yang besar?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan ALLOH.' Katakanlah, 'Mengapa engkau tidak mau bertaqwa?' Katakanlah, 'Siapakah yang di tangan-NYA ada kekuasaan terhadap segala sesuatu, yang melindungi tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-NYA, jika engkau mengetahui?'"
(Qur-an Suroh al-Mu'minun: ayat 84-89)
dan banyak ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat di atas.
Telah jelas bagimu bahwa mereka (orang-orang musyrik itu) mengakui (mengimani) tauhid rububiyah ini, tetapi belum berarti mereka telah bertauhid seperti yang menjadi tujuan dakwah Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam kepada mereka. Engkau telah mengetahui bahwa tauhid yang mereka ingkari adalah tauhid 'ibadah yang oleh orang-orang musyrik di zaman kita disebut dengan al-i'tiqod (keyakinan hati).
Mereka (kaum musyrik) senantiasa berdo'a kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala malam dan siang hari. Kemudian di antara mereka ada yang berdo'a kepada Malaikat karena kesholihan dan kedekatannya kepada ALLOH dengan harapan dapat memberikan syafa'at kepada mereka. Atau ada juga dari mereka yang berdo'a kepada orang-orang sholih seperti Latta, atau (kepada) seorang Nabi, misalnya 'Isa 'alay-his salaam.
Engkau pun telah mengetahui bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerangi orang-orang musyrik karena kesyirikan ini dan menyeru mereka kepada keikhlasan ber'ibadah, sebagaimana firman ALLOH,
'Maka janganlah kalian menyeru kepada seorang pun bersama ALLOH."
(Qur-an Suroh al-Jin: ayat 18)
ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala juga telah berfirman,
"Hanya bagi ALLOH-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain ALLOH itu tidak dapat memperkenankan sesuatu pun untuk mereka."
(Qur-an Suroh ar-Ro'd: ayat 14)
Sudah jelas bagimu bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam memerangi orang-orang musyrik agar seluruh do'a hanya kepada ALLOH, seluruh penyembelihan qurban hanya untuk ALLOH, seluruh nadzar hanya untuk ALLOH, istighotsah (permohonan pertolongan) hanya kepada ALLOH, dan semua bentuk 'ibadah hanya kepada ALLOH.
Engkau telah mengetahui bahwa pengakuan mereka terhadap tauhid rububiyah belum memasukkan mereka ke dalam Islam; dan bahwa 'ibadah yang ereka tujukan kepada Malaikat, para Nabi, atau para wali untuk mendapat syafa'at (pertolongan) mereka serta bertaqorrub (pendekatan diri) kepada ALLOH adalah hal-hal yang menjadikan darah dan harta mereka menjadi halal.
Dengan demikian, engkau mengetahui jenis tauhid yang diseru oleh para Rosul tetapi ditolak oleh orang-orang musyrik.
===
Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===