Hijamah, pengobatan canggih berdasarkan wahyu
AlhamduliLLAAH... Al-Hijamah atau bekam sebagai salah satu metode pengobatan tercanggih yang berdasar wahyu, belakangan ini kian popular di tengah masyarakat dan mulai diandalkan sebagai solusi dalam mengatasi berbagai problem kesehatan. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang meng'amalkan bekam ini secara rutin sebagai tindakan preventif atau merawat kesehatan. Lebih dari itu layanan-layanan terapi bekam bermunculan dimana-mana, didukung pula terbitnya literatur (buku) dan penulisan tentang bekam dan pengobatan Islami di media-media.
Boleh jadi kini merupakan abad kebangkitan kedokteran Islam (ath-Thibbun Nabawi) yang pernah mengalami kejayaan di masa lampau di tengah dilematik kedokteran konvensional serta keputusasaan ummat terhadap medis modern. Al-Hijamah atau di negeri ini lebih dikenal dengan istilah bekam (blood cupping), atau ada juga yang menyebut cantuk/ canduk (Jawa), kop, bekop (Padang), candok (Palembang), mambakan dan lainnya. Al-Hijamah yang berasal dari kata al-Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Sedangkan al-Mihjam atau al-Mihjamah merupakan alat untuk membekam berupa gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari permukaan kulit, atau gelas yang mengumpulkan darah hijamah.
Bekam juga dimaknai menghisap darah abnormal atau mengeluarkan materi (unsur racun/ toksin) dari permukaan kulit tubuh menggunakan tusukan jarum (lancet) atau penyayatan dengan ujung pisau. Dalam kitab-kitab Arob pengertian bekam adalah mengeluarkan darah dari kulit dengan cara menghisap, kemudian penyayatan ringan pada permukaan kulit, kemudian dilakukan penghisapan lagi agar darah bisa keluar dan menimbulkan kesembuhan dengan izin ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala.
Prinsipnya bekam adalah pengobatan dengan cara menghisap permukaan kulit, sehingga daerah dan segala sesuatu yang berada di bawah kulit akan ikut tersedot dan membanjiri daerah yang dihisap tersebut, dan terjadilah fenomena pengumpulan darah.
Cara tradisional bekam dengan memakai panas atau api yang dimasukkan dalam tabung, sehingga dapat menghisap kulit. Tabung yang dipakai berupa tabung kaca, gelas, bambu, tanduk binatang, bebatuan dan lainnya. Para tabib zaman dulu, selain dengan api mereka juga menggunakan herbal yang dipanaskan, sehingga panasnya menghisap kulit. Herbal yang dipakai antara lain habbatussauda, kust al-hindi, qusthul bahri, jummar, zanzabil dan tamr.
Ada dua jenis bekam yang berkembang, yakni bekam dengan mengeluarkan darah atau disebut damiyah/ rutbah (bekam basah) yang berkembang di tanah Arob, ada pula bekam kering (jaffah) tanpa pengeluaran darah yang banyak berkembang di Cina, Eropa, dan Amerika.
Dalam sejarahnya bekam sudah dikenal sejak 4000 tahun sebelum masehi, dalam perkembangannya, para tabib memakai pedoman titik-titik tertentu di tubuh pasien, dalam menentukan titik mereka menggunakan pedoman dalam lembaran payrus. Di dalamnya telah digambarkan titik-titik ath-tho' atau at-ta ataupun tun, namun belum lengkap. Di zaman Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bekam sudah banyak dikerjakan para Shohabat ro-dhiyaLLOOHU 'anhum. Bahkan menjadi sunnah dan kebiasaan mereka. Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam selain memerintahkan ummatnya untuk berobat dengan hijamah, juga memberikan petunjuk tempat-tempat yang sangat baik untuk dibekam. Beberapa area bekam yang diajarkan Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam antara lain hammah, naqroh, qomahduwah, akhdain, kahil, mankib, dziqn, udzn, tsadyu, qithon, bathn, shodr, maq'idah, rukbah, fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qodam, iltiwa', wirik, na'is, katifain dan lainnya.
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 3 Cetakan 3/ Tahun 3/ 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
AlhamduliLLAAH... Al-Hijamah atau bekam sebagai salah satu metode pengobatan tercanggih yang berdasar wahyu, belakangan ini kian popular di tengah masyarakat dan mulai diandalkan sebagai solusi dalam mengatasi berbagai problem kesehatan. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang meng'amalkan bekam ini secara rutin sebagai tindakan preventif atau merawat kesehatan. Lebih dari itu layanan-layanan terapi bekam bermunculan dimana-mana, didukung pula terbitnya literatur (buku) dan penulisan tentang bekam dan pengobatan Islami di media-media.
Boleh jadi kini merupakan abad kebangkitan kedokteran Islam (ath-Thibbun Nabawi) yang pernah mengalami kejayaan di masa lampau di tengah dilematik kedokteran konvensional serta keputusasaan ummat terhadap medis modern. Al-Hijamah atau di negeri ini lebih dikenal dengan istilah bekam (blood cupping), atau ada juga yang menyebut cantuk/ canduk (Jawa), kop, bekop (Padang), candok (Palembang), mambakan dan lainnya. Al-Hijamah yang berasal dari kata al-Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Sedangkan al-Mihjam atau al-Mihjamah merupakan alat untuk membekam berupa gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari permukaan kulit, atau gelas yang mengumpulkan darah hijamah.
Bekam juga dimaknai menghisap darah abnormal atau mengeluarkan materi (unsur racun/ toksin) dari permukaan kulit tubuh menggunakan tusukan jarum (lancet) atau penyayatan dengan ujung pisau. Dalam kitab-kitab Arob pengertian bekam adalah mengeluarkan darah dari kulit dengan cara menghisap, kemudian penyayatan ringan pada permukaan kulit, kemudian dilakukan penghisapan lagi agar darah bisa keluar dan menimbulkan kesembuhan dengan izin ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala.
Prinsipnya bekam adalah pengobatan dengan cara menghisap permukaan kulit, sehingga daerah dan segala sesuatu yang berada di bawah kulit akan ikut tersedot dan membanjiri daerah yang dihisap tersebut, dan terjadilah fenomena pengumpulan darah.
Cara tradisional bekam dengan memakai panas atau api yang dimasukkan dalam tabung, sehingga dapat menghisap kulit. Tabung yang dipakai berupa tabung kaca, gelas, bambu, tanduk binatang, bebatuan dan lainnya. Para tabib zaman dulu, selain dengan api mereka juga menggunakan herbal yang dipanaskan, sehingga panasnya menghisap kulit. Herbal yang dipakai antara lain habbatussauda, kust al-hindi, qusthul bahri, jummar, zanzabil dan tamr.
Ada dua jenis bekam yang berkembang, yakni bekam dengan mengeluarkan darah atau disebut damiyah/ rutbah (bekam basah) yang berkembang di tanah Arob, ada pula bekam kering (jaffah) tanpa pengeluaran darah yang banyak berkembang di Cina, Eropa, dan Amerika.
Dalam sejarahnya bekam sudah dikenal sejak 4000 tahun sebelum masehi, dalam perkembangannya, para tabib memakai pedoman titik-titik tertentu di tubuh pasien, dalam menentukan titik mereka menggunakan pedoman dalam lembaran payrus. Di dalamnya telah digambarkan titik-titik ath-tho' atau at-ta ataupun tun, namun belum lengkap. Di zaman Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bekam sudah banyak dikerjakan para Shohabat ro-dhiyaLLOOHU 'anhum. Bahkan menjadi sunnah dan kebiasaan mereka. Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam selain memerintahkan ummatnya untuk berobat dengan hijamah, juga memberikan petunjuk tempat-tempat yang sangat baik untuk dibekam. Beberapa area bekam yang diajarkan Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam antara lain hammah, naqroh, qomahduwah, akhdain, kahil, mankib, dziqn, udzn, tsadyu, qithon, bathn, shodr, maq'idah, rukbah, fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qodam, iltiwa', wirik, na'is, katifain dan lainnya.
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 3 Cetakan 3/ Tahun 3/ 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===