Bantahan terhadap orang yang menganggap do'a bukan termasuk 'ibadah
Ketahuilah bahwa tiga syubhat ini adalah termasuk syubhat yang paling besar yang ada pada mereka. Karena itu jika engkau telah mengetahui bahwa ALLOH telah menjelaskan kepada kita ketiga hal itu dalam kitabnya dan engkau pun telah memahaminya dengan pemahaman yang baik, maka syubhat-syubhat selain itu lebih mudah lagi dipahami.
Kemudian apabila dia berkata, "Aku tidak ber'ibadah kecuali kepada ALLOH, sedangkan berlindung kepada orang-orang sholih dan berdo'a kepada mereka bukanlah 'ibadah."
Maka katakan kepadanya, "Bukankah engkau mengakui bahwa ALLOH telah mewajibkan kepadamu untuk mengikhlaskan 'ibadah hanya kepada-NYA dan itu merupakan hak ALLOH yang harus dipenuhi atas engkau?" Apabila dia berkata, "Benar", maka katakan kepadanya, "Coba jelaskan kepadaku perkara yang telah ALLOH wajibkan kepadamu berupa keikhlasan ber'ibadah hanya kepada ALLOH yang merupakan hak ALLOH yang harus engkau penuhi!" Maka apabila dia tidak mengetahui 'ibadah dan macam-macamnya, jelaskan kepadanya dengan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
"Berdo'alah kalian kepada ROBB kalian dengan merendah dan berlemah lembut. Sesungguhnya ALLOH tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
(Qur-an Suroh al-A'rof: ayat 55)
Apabila engkau telah mengajarkan hal ini kepadanya, maka katakan padanya, "Apakah engkau tahu bahwa berdo'a itu merupakan 'ibadah kepada ALLOH?" Maka dia akan mengatakan, "Benar" dan do'a adalah inti 'ibadah.
Selanjutnya katakan kepadanya, "Apabila engkau telah mengakui bahwa do'a itu merupakan 'ibadah kepada ALLOH, dan engkau sendiri telah berdo'a kepada ALLOH siang dan malam dengan rasa takut dan penuh harap, engkau kemudian berdo'a untuk keperluan tertentu kepada seorang Nabi atau kepada yang lain, bukankah berarti engkau telah menyekutukan ALLOH dengan yang lain dalam ber'ibadah?" Maka pasti dia akan menjawab, "Ya."
Lalu katakan kepadanya, "Apabila engkau telah mengetahui firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
'Maka dirikanlah sholat karena ROBB-mu dan berqurbanlah."
(Qur-an Suroh al-Kautsar: ayat 2)
Lalu engkau sudah menaatinya serta engkau berqurban untuk-NYA, apakah hal ini merupakan 'ibadah?" Maka pasti dia akan menjawab, "Ya."
Lantas katakan kepadanya, "Apabila engkau berqurban untuk makhluq, baik itu seorang Nabi, jin atau yang lainnya, bukankah berarti engkau telah menyekutukan ALLOH dengan selain-NYA dalam ber'ibadah?" Maka dia pasti mengakui dan mengatakan, "Ya."
Katakan kepadanya lagi, "Orang-orang musyrik yang al-Qur-an diturunkan kepada mereka, apakah mereka dahulu menyembah kepada Malaikat, orang-orang sholih atau Latta serta yang lainnya? Maka dia akan berkata, "Ya."
Maka katakan kepadanya, "Bukankah 'ibadah mereka kepada para Malaikat dan yang lainnya hanyalah dengan cara berdo'a, berqurban, berlindung atau yang semisalnya? Karena mereka pun mengakui bahwa mereka adalah hamba ALLOH dan di bawah kekuasaan-NYA, dan mereka mengakui bahwa ALLOH-lah yang mengatur segala urusan, namun mereka berdo'a dan berlindung kepada Malaikat dan orang-orang sholih itu karena mereka memiliki kedudukan dan mengharapkan syafa'at dari mereka (di sisi ALLOH). Hal ini telah jelas sekali.
===
Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ketahuilah bahwa tiga syubhat ini adalah termasuk syubhat yang paling besar yang ada pada mereka. Karena itu jika engkau telah mengetahui bahwa ALLOH telah menjelaskan kepada kita ketiga hal itu dalam kitabnya dan engkau pun telah memahaminya dengan pemahaman yang baik, maka syubhat-syubhat selain itu lebih mudah lagi dipahami.
Kemudian apabila dia berkata, "Aku tidak ber'ibadah kecuali kepada ALLOH, sedangkan berlindung kepada orang-orang sholih dan berdo'a kepada mereka bukanlah 'ibadah."
Maka katakan kepadanya, "Bukankah engkau mengakui bahwa ALLOH telah mewajibkan kepadamu untuk mengikhlaskan 'ibadah hanya kepada-NYA dan itu merupakan hak ALLOH yang harus dipenuhi atas engkau?" Apabila dia berkata, "Benar", maka katakan kepadanya, "Coba jelaskan kepadaku perkara yang telah ALLOH wajibkan kepadamu berupa keikhlasan ber'ibadah hanya kepada ALLOH yang merupakan hak ALLOH yang harus engkau penuhi!" Maka apabila dia tidak mengetahui 'ibadah dan macam-macamnya, jelaskan kepadanya dengan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
"Berdo'alah kalian kepada ROBB kalian dengan merendah dan berlemah lembut. Sesungguhnya ALLOH tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
(Qur-an Suroh al-A'rof: ayat 55)
Apabila engkau telah mengajarkan hal ini kepadanya, maka katakan padanya, "Apakah engkau tahu bahwa berdo'a itu merupakan 'ibadah kepada ALLOH?" Maka dia akan mengatakan, "Benar" dan do'a adalah inti 'ibadah.
Selanjutnya katakan kepadanya, "Apabila engkau telah mengakui bahwa do'a itu merupakan 'ibadah kepada ALLOH, dan engkau sendiri telah berdo'a kepada ALLOH siang dan malam dengan rasa takut dan penuh harap, engkau kemudian berdo'a untuk keperluan tertentu kepada seorang Nabi atau kepada yang lain, bukankah berarti engkau telah menyekutukan ALLOH dengan yang lain dalam ber'ibadah?" Maka pasti dia akan menjawab, "Ya."
Lalu katakan kepadanya, "Apabila engkau telah mengetahui firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,
'Maka dirikanlah sholat karena ROBB-mu dan berqurbanlah."
(Qur-an Suroh al-Kautsar: ayat 2)
Lalu engkau sudah menaatinya serta engkau berqurban untuk-NYA, apakah hal ini merupakan 'ibadah?" Maka pasti dia akan menjawab, "Ya."
Lantas katakan kepadanya, "Apabila engkau berqurban untuk makhluq, baik itu seorang Nabi, jin atau yang lainnya, bukankah berarti engkau telah menyekutukan ALLOH dengan selain-NYA dalam ber'ibadah?" Maka dia pasti mengakui dan mengatakan, "Ya."
Katakan kepadanya lagi, "Orang-orang musyrik yang al-Qur-an diturunkan kepada mereka, apakah mereka dahulu menyembah kepada Malaikat, orang-orang sholih atau Latta serta yang lainnya? Maka dia akan berkata, "Ya."
Maka katakan kepadanya, "Bukankah 'ibadah mereka kepada para Malaikat dan yang lainnya hanyalah dengan cara berdo'a, berqurban, berlindung atau yang semisalnya? Karena mereka pun mengakui bahwa mereka adalah hamba ALLOH dan di bawah kekuasaan-NYA, dan mereka mengakui bahwa ALLOH-lah yang mengatur segala urusan, namun mereka berdo'a dan berlindung kepada Malaikat dan orang-orang sholih itu karena mereka memiliki kedudukan dan mengharapkan syafa'at dari mereka (di sisi ALLOH). Hal ini telah jelas sekali.
===
Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===