Skip to main content

Bantahan terhadap para ahlu batil

Bantahan terhadap para ahlu batil

Aku akan menyebutkan beberapa bantahan yang ALLOH sebutkan dalam kitab-NYA sebagai jawaban atas hujjah orang-orang musyrik kepada kami pada zaman ini.

Kami katakan bahwa bantahan terhadap hujjah ahlu batil bisa dilakukan dengan dua cara, mujmal (global) dan mufashshol (terperinci). Bantahan secara mujmal sangat penting dan bermanfaat bagi orang yang mau memikirkannya. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,

"DIA-lah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur-an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamat (terang dan jelas) yang merupakan pokok-pokok isi al-Qur-an. Dan yang lain adalah ayat-ayat mutasyabihat (samar). Orang-orang yang di dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan ALLOH."
(Qur-an Suroh Ali 'Imron: ayat 7)

Dalam sebuah hadits shohih Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda,

"Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka mereka itulah orang-orang yang ALLOH sebut sebagai orang yang hatinya condong kepada kesesatan. Berhati-hatilah kalian terhadap mereka!"
(Hadits Riwayat Imam al-Bukhori dan Imam Muslim)

Sebagai contoh, mungkin saja ada sebagian orang-orang musyrik berkata kepadamu membawakan ayat,

"Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali ALLOH itu tidak merasa takut pada mereka dan tidak pula bersedih hati."
(Qur-an Suroh Yunus: ayat 62)

dan mengatakan bahwa syafa'at itu sesuatu yang haq (benar) dan para Nabi itu memiliki kedudukan tinggi di sisi ALLOH atau sebagian orang musyrik itu menyebutkan suatu ucapan dari Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, yang dia jadikan dalil bagi kebatilannya, sementara engkau tidak memahami permasalahan tersebut, maka hendaklah engkau jawab dengan mengatakan, "Sesungguhnya ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala sudah menyebutkan dalam al-Qur-an bahwa orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan meninggalkan ayat-ayat yang muhkam (terang atau jelas) dan mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat (samar).

Aku telah memaparkan kepadamu bahwa ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala telah menyebutkan bahwa orang-orang muysrik itu mengakui tauhid rububiyah, dan bahwa kekufuran mereka disebabkan ketergantungan mereka kepada para Malaikat, para Nabi dan para wali dengan mengatakan,

"Mereka itu adalah para pemberi syafa'at kepada kami di sisi ALLOH."
(Qur-an Suroh Yunus: ayat 18)

Itu semua adalah perkara yang muhkam (jelas dan terang) tidak seorang pun kuasa merubahnya. Dan apa yang engkau sebutkan kepadaku, wahai orang-orang musyrik, baik hujjahmu al-Qur-an atau sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam aku tidak memahaminya. Akan tetapi, aku yakin bahwa Kalam ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala tidak ada yang saling berlawanan dan sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak akan berlawanan dengan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala."

Itulah jawaban yang bagus dan tepat. Akan tetapi, hanya orang-orang yang ALLOH beri taufiq saja yang bisa memahaminya. Oleh karena itu, janganlah engkau menyelepekannya. Sebab sebagaimana ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala firmankan,

"Dan sifat-sifat yang baik hanya akan dianugerahkan kepada orang-orang yang sabar dan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar."
(Qur-an Suroh Fushilat: ayat 35)

Adapun jawaban secara terperinci sebagai berikut, "Sesungguhnya musuh-musuh ALLOH sering melontarkan perkataan-perkataan yang bersifat menentang untuk menghalang-halangi manusia dari mengikuti agama para Rosul. Di antaranya mereka berkata, 'Kami tidak menyekutukan ALLOH. Kami meyakini bahwa tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang memberi rizqi, tidak ada yang memberi manfaat dan tidak pula yang menolak mudhorot kecuali ALLOH saja. Tidak ada sekutu sedikit pun bagi ALLOH. Dan kami juga meyakini bahwa Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak mampu mendatangkan manfaat dan menolak kemadhorotan sedikit pun bagi dirinya; apalagi Syaikh 'Abdul Qodir dan yang lainnya. Namun karena aku ini orang yang berdosa dan orang-orang sholih itu orang yang memiliki kedudukan di sisi ALLOH, maka aku memohon kepada ALLOH dengan perantaraan mereka.'"

Jawablah perkataan tersebut sebagaimana yang dijelaskan di depan, yaitu orang-orang yang diperangi Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam mengakui apa yang engkau sebutkan. Mereka juga mengakui bahwa berhala-berhala mereka tidak dapat mengatur alam semesta sedikit pun. Yang mereka harapkan dari berhala-berhala tersebut adalah kedudukan dan syafa'atnya (pertolongannya). Dan bacakan kepada mereka dalil-dalil yang sudah ALLOH sebutkan dalam kitab-NYA, serta sudah diperjelas oleh-NYA.

Jika mereka mengatakan, "Ayat-ayat itu turun berkenaan dengan orang-orang yang menyembah kepada patung-patung, bagaimana kalian menyamakan orang-orang sholih itu dengan patung-patung? Atau bagaimana kalian menyamakan para Nabi itu dengan patung-patung?

Perkataan ini hendaklah engkau jawab dengan apa yang dijelaskan di atas. Sebab, sebenarnya dia mengakui bahwa orang-orang kafir itu bersaksi bahwa sifat rububiyah itu hanya untuk ALLOH, dan mereka hanya menghendaki syafa'at dari yang mereka sembah, hanya saja -dengan ucapannya itu- dia ingin membedakan antara perbuatan mereka dengan perbuatan dia sendiri. Maka katakanlah kepadanya bahwa di antara orang-orang kafir itu ada yang beribadah dengan cara berdo'a kepada patung-patung.

Ada yang berdo'a kepada para wali sebagaimana ALLOH telah firmankan tentang mereka,

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada ROBB mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada ALLOH)?"
(Qur-an Suroh al-Isro': ayat 57)

Dan di antara mereka ada yang berdo'a kepada 'Isa bin Maryam 'alayhis salam dan juga kepada Maryam, ibunya, padahal ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala telah berfirman,

"Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rosul sebagaimana Rosul-rosul sebelumnya dan ibunya seorang yang sangat benar. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana KAMI menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (KAMI), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat KAMI itu). Katakanlah, 'Mengapa engkau menyembah selain ALLOH, sesuatu yang tidak dapat menolak mudhorot kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat? Dan ALLOH-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Qur-an Suroh al-Ma-idah: ayat 75-76)

Sampaikan kepadanya firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Dan (ingatlah) pada hari (yang waktu itu) ALLOH mengumpulkan mereka semuanya. Kemudian ALLOH berfirman kepada Malaikat, 'Apakah mereka ini dahulu menyembah engkau?' Malaikat-malaikat itu menjawab, 'Maha Suci ENGKAU, ENGKAU-lah pelindung kami, bukan mereka, bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin itu."
(Qur-an Suroh Saba': ayat 40-41)

Dan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Dan (ingatlah) ketika ALLOH berfirman, 'Hai 'Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, 'Jadikanlah aku dan ibuku dua ilah selain ALLOH?' 'Isa menjawab, 'Maha Suci ENGKAU. Tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah ENGKAU mengetahuinya. ENGKAU mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri ENGKAU. Sesungguhnya ENGKAU Maha Mengetahui perkara yang ghoib."
(Qur-an Suroh al-Ma-idah: ayat 116)

Lalu katakan kepadanya, "Bukankah engkau mengetahui bahwa ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala telah mengkafirkan orang yang 'ibadahnya ditujukan kepada patung-patung dan mengkafirkan orang yang 'ibadahnya ditujukan kepada orang-orang sholih, dan orang-orang semacam ini telah diperangi oleh Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam?"

Jika dia mengatakan, "Orang-orang kafir menghendaki manfaat dari yang mereka sembah, sedangkan aku (tetap) bersaksi bahwa ALLOH-lah Yang Memberi manfaat, Yang Menolak mudhorot, Yang Mengatur urusan. Aku tidak menghendaki semua itu kecuali dari ALLOH. Sedangkan orang-orang sholih itu tidak memiliki kekuasaan sedikit pun. Hanya saja aku bermaksud mengharap syafa'at mereka di sisi ALLOH."

Maka jawabannya, "Ini sebenarnya sama dengan ucapan orang-orang kafir. Kemudian bacakan kepada mereka firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Orang-orang yang menjadikan para wali sebagai sesembahan selain ALLOH (mereka mengatakan), 'Tiadalah kami menyembah kepada mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada ALLOH dengan sedekat-dekatnya."
(Qur-an Suroh az-Zumar: ayat 3)

Dan firman ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala,

"Mereka (orang-orang musyrikin) mengatakan, 'Mereka adalah pemberi-pemberi syafa'at bagi kami di sisi ALLOH."
(Qur-an Suroh Yunus: ayat 18)

===

Maroji:
Kitab: Kasyfu asy-Syubuhaati, Penulis: Imam Muhammad bin 'Abdul Wahhab, Judul terjemahan: Kasyfu Syubuhat, Membongkar akar kesyirikan, dilengkapi Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah - Jogjakarta, Cetakan I, Jumadil Awal 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===