Skip to main content

Bahaya berlebihan (2)

Bahaya berlebihan (2)

Hikmah

Oleh: Dr. Muhammad Musa

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLOH tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
(Qur-an Suroh al-A'rof: ayat 31)

Jelaslah dari ayat ini, bahwa agama Islamlah yang menyebabkan ummat manusia di dunia ini berkemajuan dan beradab. Perintah memakai pakaian yang baik ini sebelum Islam datang belum ada. Manusia masih banyak yang belum tahu pakaian, masih bertelanjang, baik di dunia barat atau dunia timur. Setelah turun perintah berpakaian dan cara berpakaian, banyak di antara ummat-ummat yang masih terbelakang itu setelah masuk Islam menjadi ummat yang beradab dan sampai kepada kemajuan yang tinggi. Tumbuh pulalah kemajuan dalam bidang pertanian, menanam kapas dan lain-lainnya yang menjadi bahan baku buat pakaian manusia.

Kemudian dalam ayat ini, ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala mengatur pula perkara makan dan minum manusia. Kalau pada masa jahiliyah manusia yang mengerjakan hajji hanya memakan makanan yang mengenyangkan saja, tidak memakan makanan yang sedap-sedap yang dapat menambah gizi dan vitamin yang diperlukan oleh badan, maka dengan turunnya ayat ini, makanan dan minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur untuk dapat dipelihara kesehatannya. Dengan begitu manusia lebih kuat mengerjakan 'ibadah. Maka dalam ayat ini diterangkan ALLOH memakai pakaian yang bagus dengan memakan makanan yang baik dan minum minuman yang bermanfaat dalam rangka mengatur kesempurnaan dan kesehatan untuk dapat ber'ibadah kepada ALLOH dengan baik. Kesehatan badan banyak hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan. Karena itu, ALLOH melarang berlebih-lebihan makan dan minum.

Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:

1. Jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan dan minum berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan penyakit. Makanlah kalau sudah merasa lapar, dan kalau sudah makan, janganlah sampai terlalu kenyang. Begitu juga minumlah kalau merasa haus dan bila haus terasa hilang, berhentilah minum, walaupun nafsu makan dan minum masih ada.

2. Jangan berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makanan atau minuman karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi kerugian kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan utang yang banyak. Oleh sebab itu manusia harus berusaha supaya jangan besar pasak dari tiang.

3. Termasuk berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum yang diharomkan ALLOH. Dalam hal ini Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam telah bersabda, "Makanlah, minumlah, bershodaqohlah, dan berpakaianlah dengan cara yang tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLOH suka melihat penggunaan nikmat-NYA pada hamba-NYA." (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Imam at-Tirmidzi, Imam al-Hakim, dari Abu Huroiroh ro-dhiyaLLOOHU 'anhu). Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak, juga merugikan. ALLOH tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak disukai ALLOH, jika dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya. WALLOOHU a'lam bishowab.

===

Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 15/ Tahun ke-3/ Tahun 2012

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===