Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 189 (2) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

JUZ 2

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 189 (2)

TOLOK UKUR KEBAJIKAN ADALAH TAKWA

Dan firman-Nya, "Dan bukanlah merupakan kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya," Imam al-Bukhari meriwayatkan dari al-Bara', ia mengatakan, "Jika mereka hendak melaksanakan ihram pada masa Jahiliyah, mereka memasuki Baitullah dari arah belakang. Maka Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya, 'Dan bukan merupakan kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya.'" (764)

Demikian pula diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari al-Bara', ia mengatakan, "Dahulu, apabila kaum Anshar kembali dari Safar, maka mereka tidak memasuki rumah dari arah pintu (depan), maka turunlah ayat ini." (765)

Al-Hasan al-Bashri mengatakan: "Dahulu, sekelompok orang dari penduduk Jahiliyah, apabila salah seorang dari mereka hendak melakukan perjalanan, maka ia keluar dari rumah menuju arah safarnya. Namun, setelah ia keluar, timbul keinginannya untuk kembali dan tidak melanjutkan safarnya. Maka ketika kembali ke rumah ia tidak boleh masuk dari pintu depan, akan tetapi ia harus masuk dari pintu belakang. Maka Allah Ta'ala berfirman, "Dan bukan merupakan kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya," dan ayat seterusnya. (766)

Dan firman Allah, "Dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung," artinya, bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. "Agar kamu beruntung," yaitu kelak pada saat kalian berada di hadapan-Nya, di mana Dia akan memberikan balasan kepada kalian secara penuh dan sempurna.

===

Catatan Kaki:

764. Fat-hul Baari (VIII/31). [Al-Bukhari (no. 4512)].

765. Musnad ath-Thayalisi (no. 98).

766. Ibnu Abi Hatim (I/401).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.