Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 187 (7) | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

JUZ 2

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 187 (7)

PUASA TELAH SEMPURNA KETIKA MASUK WAKTU MALAM DAN HENDAKLAH SEGERA BERBUKA

Firman Allah Ta'ala: "Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) waktu malam." Berbuka puasa pada saat matahari terbenam merupakan tuntunan hukum syar'i, sebagaimana tercantum dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim dari Amirul Mukminin 'Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

إذا أقبل اللّيل من هاهنا، وأدبر النّهار من هاهنا، فقد أفطر الصّائم.

'Jika malam telah tiba dari sini dan siang pun telah berakhir dari sini, maka orang yang berpuasa hendaklah berbuka.'" (744)

Dan diriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لا يزال النّاس بخير ما عجّلوا الفطر.

'Kaum muslimin senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim) (745)

Dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

يقول اللّه عزّ وجلّ: إنّ أحبّ عبادي إليّ أعجلهم فطرا.

"Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Sesungguhnya hamba yang paling Aku cintai adalah hamba yang paling menyegerakan berbuka puasa.'" (746)

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, (747) dan ia mengatakan: "Hadits ini hasan gharib."

===

Catatan Kaki:

744. Fat-hul Baari (IV/231) dan Muslim (II/772). [Al-Bukhari (no. 1954), Muslim (no. 1096)].

745.  Fat-hul Baari (IV/234) dan Muslim (II/771). [Al-Bukhari (no. 1957), Muslim (no. 1098)].

746. Ahmad (II/237). [Dha'if: Didha'ifkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Dha'iiful Jaami' (no. 4041), dan kitab Dha'iif at-Targhiib wat Tarhiib (no. 649)].

747. Tuhfatul Ahwadzi (III/386). [At-Tirmidzi (no. 700). Lihat kitab Jaami' at-Tirmidzi hal. 136, cet. Baitul Afkar ad-Dauliyyah, Yordania].

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

Popular posts from this blog