Skip to main content

Muqaddimah (15) | Kisah dajjal dan Turunnya 'Isa untuk Membunuhnya

Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihis shalaatu was salaam wa Qatlihi Iyyaahu.

Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa 'alaihis salaam untuk Membunuhnya.

BAGIAN PERTAMA.

MUQADDIMAH PENULIS (15)

5. Pada halaman yang sama (117) tertulis Fayusyajju. Kata dia: "Khudzuuhu Fasyajjuuhu!!" Ia memberi komentar: "Makna kata asy-syajju'; luka di bagian wajah atau kepala. Padahal yang benar adalah "Fayusyabbahu... wasyabbihuuhu" Yakni dengan menggunakan huruf 'syin' lalu 'baa' dan kemudian 'haa'. Maknanya panjangkanlah (rentangkan) bagian perutnya, sebagaimana pendapat Imam an-Nawawi.

6. Pada halaman 133 tertulis "Ma'al Maradah", padahal yang benar "al-Qiradah".

7. Pada halaman 142 tertulis "Musa bin 'Ubaidah al-Yaziidy", sedang yang benar. "ar-Rabadzy".

8. Pada halaman 144 tertulis "Layanzilanna ad-Dajjaalu bihauraan". Yang betul "bikhauz" sebagaimana tersebut dalam kitab "al-Musnad" juz 2 halaman 319 dan 337.

9. Pada halaman 146 tertulis "Man Sami'a Minaddajjaali Falasnaa Minhu". Kesalahan yang sama terjadi dua kali pada halaman ini, dan bahkan terulang lagi pada halaman 154. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan tersebut darinya (al-Fahim) bukan dari penerbit. Buktinya penerbit tidak menyertakan halaman ralat di bagian akhir buku.

Bunyi hadits yang benar adalah "Man Sami'a Biddajjaali Falyan-a 'anhu". Makna "Falyan-a 'anhu"; "Falyabta'id 'anhu" (hendaklah ia menjauh darinya). Nampaknya si 'al-Fahim' tidak cakap membaca dengan benar kata tersebut "Fal Yan-a 'anhu" sehingga diubah menjadi "Falasnaa Minhu", "Biddajjaal" diubah menjadi "Minaddajjaal".

10. Pada halaman yang sama (146) tertulis "Abu ad-Dahmaa, wasmuhu Firqah bin Buhair ad-Dawi". Sedang yang betul "Qirfah bin Buhais al-'Adawi".

11. Pada halaman 154 tertulis "Hisyam 'an Dastiway". Sedang yang betul "Hisyam ad-Dastiwaa-i".

12. Pada halaman 180 tertulis "Abi Ishaq". Yang benar "Ibnu Ishaq".

13. Pada halaman 202 tertulis "Laa Tanfa'ul Hijratu maa Daamal 'Aduwwu Yuqaatilu", padahal yang benar "Laa Tanqathi'ul Hijratu..." Cobalah anda pikir, bagaimana si al-Fahim berani mengubah makna hadits dam merusaknya dengan ketidakmengertian dan lupa diri.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

Popular posts from this blog