Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 153-154 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

JUZ 2

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 153-154

COBAAN BERAT DALAM MENEGAKKAN KEBENARAN, -pent.

Hai orang-orang yang beriman,jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 1:153) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak meyadarinya. (QS. 2:154)

KEUTAMAAN SABAR DAN SHALAT

Setelah menjelaskan perintah bersyukur, Allah Subhanahu wa Ta'ala pun menjelaskan makna sabar dan bimbingan untuk memohon pertolongan melalui sabar dan shalat.

Sesungguhnya seorang hamba adakalanya mendapat nikmat kemudian mensyukurinya atau ditimpa bencana tetapi sabar dalam menghadapinya. Dalam sebuah hadits yang dijelaskan dalamkitab Musnad al-Imam Ahmad, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin itu, tidaklah menetapkan sesuatu melainkan hal itu baik baginya. Jika mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Dan jika mendapatkan kesusahan, ia bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (589)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjelaskan bahwa sebaik-baik alat bantu dalam menghadapi berbagai musibah adalah kesabaran dan shalat, sebagaimana telah diuraikan dalam firman Allah Ta'ala sebelumnya: "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al-Baqarah: 45)

Kesabaran itu ada dua macam. Pertama, sabar ketika meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Kedua, sabar ketika melakukan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Sabar jenis kedua pahalanya lebih besar, karena inilah yang dimaksud.

Ada pula jenis kesabaran ketiga, yaitu kesabaran dalam menerima dan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Hal ini pun wajib, seperti memohon ampunan dari berbagai perbuatan aib. Sebagaimana dikatakan oleh 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, "Kesabaran terdapat dalam dua pintu: (pertama) sabar dalam menjalankan hal-hal yang dicintai Allah 'Azza wa Jalla walaupun terasa berat bagi jiwa dan raga. Dan (kedua) sabar dalam menjauhi hal-hal yang dibenci oleh Allah Ta'ala walaupun sangat diinginkan hawa nafsu. Jika seseorang telah melakukan hal itu, maka ia benar-benar termasuk orang-orang sabar yang insya Allah akan memperoleh keselamatan.(590)

===

Catatan Kaki:

589. Muslim (IV/2292). [(No. 2999)].

590. Ibnu Abi Hatim (I/144), tahqiq: DR. Al-Ghamidi.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

Popular posts from this blog