Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 137-138 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR

SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR

SURAT AL-BAQARAH

AL-BAQARAH, AYAT 137-138

Maka jika mereka mengimani apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu). Maka Allah akan memeliharamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:137). Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghah-nya dari Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami beribadah. (QS. 2:138)

Allah سبحانه وتعالى berfirman: "Jika mereka mengimani," maksudnya yaitu orang-orang kafir dari kalangan Aahlul kitab dan yang lainnya, "Kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya," yakni kamu hai orang-orang yang beriman, yaitu iman kepada seluruh Kitab Allah, para Rasul-Nya, serta tidak membedakan antara satu Nabi dengan Nabi lainnya: "Niscaya mereka telah mendapat petunjuk." Maksudnya, jika demikian niscaya mereka berada di atas kebenaran dan memperoleh jalan menuju kepada-Nya. "Dan jika mereka berpaling," dari kebenaran kepada kebathilan setelah adanya hujjah atas diri mereka, "Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka sesungguhnya Allah akan memelihara kamu dari mereka." Allah Ta'ala akan menolongmu dari mereka serta memenangkanmu atas mereka. "Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan, telah mengabarkan kepada kami Ziyad bin Yunus, telah berkata kepada kami Ibnu Abi Nu'aim, ia mengatakan, "Mush-haf 'Utsman bin 'Affan dikirimkan kepada sebagian khalifah untuk diperbaiki." Ziyad berkata, "Aku berkata kepadanya: 'Sesungguhnya orang-orang telah mengatakan bahwa mush-haf 'Utsman berada dalam kamarnya ketika beliau terbunuh, lalu tercipratlah darah pada lembaran yang bertulis ayat: "Maka Allah akan memeliharamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Nafi' berkata, "Aku melihat langsung dengan mataku bercak darah pada ayat tersebut. Bercak darah itu telah usang." (551)

MAKNA SHIBGHATALLAAH, -pent.

Adapun mengenai firman-Nya, "Shibghah Allah," adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما, maknanya yaitu 'Agama Allah." (552) Penafsiran serupa diriwayatkan dari Mujahid, AAbul 'Aliyah, 'Ikrimah, Ibrahim, al-Hasan al-Bashri, Qatadah, adh-Dhahhak, 'Abdullah bin Katsir, 'Athiyyah al-'Aufi, ar-Rabi' bin Anas, as-Suddi dan lain-lain. (553)

[Dinashabkan (difat-hahkan)nya kata "صِبْغَةَ" di antaranya bermakna anjuran, seperti firman Allah, -pent] "فِطْرَتَ اللَّهِ", yakni hendaklah kalian berpegang teguh kepadanya.

===

Catatan Kaki:

551. Ibnu Abi Hatim (I/402).

552. Ibnu Abi Hatim (I/402).

553. Ibnu Abi Hatim (I/403).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

Popular posts from this blog