AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 139-141 (3)
Selanjutnya firman Allah Ta'ala: "Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah (persaksian) dari Allah yang ada padanya?"
Al-Hasan al-Bashri mengatakan: "Mereka membaca did alam Kitabullah yang diturunkan kepada mereka bahwa agama (di sisi Allah) adalah Islam, Muhammad adalah rasulullah, dan Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub,s erta al-Asbaath berlepas diri dari ajaran yahudi dan nasrani, mereka bersaksi kepada Allah atas hal itu, dan mereka berikrar kepada-Nya atas hal tersebut. Lalu mereka menyembunyikan persaksian Allah yang ada di sisi mereka itu."
Firman Allah: "Dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan," (554) merupakan ancaman yang sangat keras. Yakni, ilmu Allah Ta'ala meliputi seluruh amal perbuatan kalian dan Dia akan membalasnya.
Dia berfirman: "Itu adalah umat yang telah lalu." Maknanya, mereka telah berlalu. "Baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang telah kamu usahakan," bagi mereka amal perbuatan mereka dan bagi kalian pula amal perbuatan kalian. "Dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan." Pengakuan kalian sebagai anak keturunan mereka tidak akan berguna bagi kalian jika kalian tidak mengikuti mereka. Dan janganlah kalian tertipu dengan hanya mengaku keturunan mereka, kecuali jika kalian menaati perintah-perintah Allah, sebagaimana yang mereka lakukan, juga mengikuti para Rasul-Nya untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Barangsiapa kafir terhadap seorang Nabi, berarti ia telah kafir terhadap seluruh Rasul, terutama kafir terhadap penghulu Nabi, penutup para Rasul dan utusan Rabb semesta alam yang diutus kepada seluruh mukallaf dari bangsa manusia dan jin. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada beliau, juga kepada seluruh Nabi Allah.
==
Catatan Kaki:
554. Ibnu Abi Hatim (I/405).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 139-141 (3)
Selanjutnya firman Allah Ta'ala: "Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah (persaksian) dari Allah yang ada padanya?"
Al-Hasan al-Bashri mengatakan: "Mereka membaca did alam Kitabullah yang diturunkan kepada mereka bahwa agama (di sisi Allah) adalah Islam, Muhammad adalah rasulullah, dan Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub,s erta al-Asbaath berlepas diri dari ajaran yahudi dan nasrani, mereka bersaksi kepada Allah atas hal itu, dan mereka berikrar kepada-Nya atas hal tersebut. Lalu mereka menyembunyikan persaksian Allah yang ada di sisi mereka itu."
Firman Allah: "Dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan," (554) merupakan ancaman yang sangat keras. Yakni, ilmu Allah Ta'ala meliputi seluruh amal perbuatan kalian dan Dia akan membalasnya.
Dia berfirman: "Itu adalah umat yang telah lalu." Maknanya, mereka telah berlalu. "Baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang telah kamu usahakan," bagi mereka amal perbuatan mereka dan bagi kalian pula amal perbuatan kalian. "Dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan." Pengakuan kalian sebagai anak keturunan mereka tidak akan berguna bagi kalian jika kalian tidak mengikuti mereka. Dan janganlah kalian tertipu dengan hanya mengaku keturunan mereka, kecuali jika kalian menaati perintah-perintah Allah, sebagaimana yang mereka lakukan, juga mengikuti para Rasul-Nya untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Barangsiapa kafir terhadap seorang Nabi, berarti ia telah kafir terhadap seluruh Rasul, terutama kafir terhadap penghulu Nabi, penutup para Rasul dan utusan Rabb semesta alam yang diutus kepada seluruh mukallaf dari bangsa manusia dan jin. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada beliau, juga kepada seluruh Nabi Allah.
==
Catatan Kaki:
554. Ibnu Abi Hatim (I/405).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.