AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 144 (3)
MASALAH PENGALIHAN KIBLAT TELAH DIKETAHUI OLEH ORANG-ORANG YAHUDI
Firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang (yahudi dan nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb mereka." Maksudnya, orang-orang yahudi yang menolak pengalihankiblat kalian ke Ka'bah dan menghadapkanmu kepadanya. Pengetahuan mereka berdasarkan keterangan dalam Kitab-kitab mereka dari para Nabi mereka tentang sifat dan karakter Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya, serta kekhususan dan kemuliaan yang diberikan oleh Allah Ta'ala kepadanya, yaitu syari'at yang sempurna dan agung. Namun, ahlul kitab berusaha untuk saling menyembunyikan hal itu di antara mereka disebabkan karena kedengkian, kekufuran, dan keangkuhan. Oleh karena itu, Allah 'Azza wa Jalla mengancam mereka melalui firman-Nya, "Dan sekali-kali Allah tidak akan lalai terhadap apa yang mereka kerjakan."
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 144 (3)
MASALAH PENGALIHAN KIBLAT TELAH DIKETAHUI OLEH ORANG-ORANG YAHUDI
Firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang (yahudi dan nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb mereka." Maksudnya, orang-orang yahudi yang menolak pengalihankiblat kalian ke Ka'bah dan menghadapkanmu kepadanya. Pengetahuan mereka berdasarkan keterangan dalam Kitab-kitab mereka dari para Nabi mereka tentang sifat dan karakter Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya, serta kekhususan dan kemuliaan yang diberikan oleh Allah Ta'ala kepadanya, yaitu syari'at yang sempurna dan agung. Namun, ahlul kitab berusaha untuk saling menyembunyikan hal itu di antara mereka disebabkan karena kedengkian, kekufuran, dan keangkuhan. Oleh karena itu, Allah 'Azza wa Jalla mengancam mereka melalui firman-Nya, "Dan sekali-kali Allah tidak akan lalai terhadap apa yang mereka kerjakan."
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.