Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 62 (4)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Baqarah, Ayat 62 (4)

Beberapa Bentuk Latar Belakang Penyebutan Nama 'nashara' (nashrani)

Ketika 'Isa 'alaihis salaam diutus, diwajibkan kepada Bani Israil untuk mengikutinya serta tunduk (patuh) kepadanya. Para sahabat dan pemeluk agama yang dibawa oleh Nabi 'Isa ('alaihis salaam) disebut nashara. Disebut nashara karena di antara mereka terjalin sikap saling tolong-menolong. Mereka juga disebut Anshar, sebagaimana 'Isa 'alaihis salaam mengatakan, "'Siapakah yang akan menjadi anshari (penolong-penolongku) untuk (menegakkan agama) Allah?' Para hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab, 'Kamilah anshar (penolong-penolong) agama Allah." (QS. Ali 'Imran: 52)

Ada pula yang mengatakan, "Disebut demikian karena mereka mendiami satu daerah yang bernama nashirah." Pendapat ini diungkapkan oleh Qatadah dan Ibnu Juraij, serta diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma. (255) Wallaahu a'lam.

Kata (النَّصَارَÙ‰)(an-nashaara) adalah jamak dari kata (Ù†َصْرَانٌ)(nashraanun), seperti (Ù†َØ´َاوَÙ‰)(nasyaawa) jamak dari (Ù†َØ´َÙˆَانٌ)(nasyawaanun) dan (سُÙƒَارَÙ‰)(sukaara) jamak dari (سَÙƒَرَانٌ)(sukraanun). Dan bagi wanita disebut (Ù†َصْرَانَØ©ٌ)(nashraanatun).

Akan tetapi setelah Allah Ta'ala mengutus Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir bagi seluruh anak cucu Adam, maka wajib bagi mereka semua membenarkan apa yang dibawanya, menaati apa yang diperintahkannya, dan menjauhi apa yang dilarangnya. Merekalah yang disebut mukmin yang haq (orang yang benar-benar beriman). Dan ummat Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam disebut mukminin karena kesungguhan iman mereka serta keyakinan mereka yang kuat. Selain itu, mereka pun beriman kepada seluruh Nabi terdahulu dan juga kepada perkara-perkara ghaib yang akan terjadi.

===

(255) Ar-Razi (3/97).

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog