Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari
Ringkasan Shahih Bukhari
Kitaabul Ghusli
5. Kitab Mandi
Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,
"Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." {QS. Al-Maa`idah (5): 6}
Dalam ayat lainnya Allah juga berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." {QS. An-Nisaa` (4): 43}
1. Bab: Wudhu Sebelum Mandi
144. Dari 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), istri Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa apabila Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam mandi karena junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Selanjutnya beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menyela-nyela pangkal rambutnya, lalu (dalam riwayat lain: hingga apabila beliau merasa sudah membasahi kulit kepalanya, beliau 1/72) menyiram kepalanya tiga kali cidukan dengan kedua tangannya. Setelah itu barulah beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) membasuh seluruh kulitnya (badannya).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
Ringkasan Shahih Bukhari
Kitaabul Ghusli
5. Kitab Mandi
Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman,
"Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." {QS. Al-Maa`idah (5): 6}
Dalam ayat lainnya Allah juga berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." {QS. An-Nisaa` (4): 43}
1. Bab: Wudhu Sebelum Mandi
144. Dari 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), istri Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa apabila Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam mandi karena junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Selanjutnya beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menyela-nyela pangkal rambutnya, lalu (dalam riwayat lain: hingga apabila beliau merasa sudah membasahi kulit kepalanya, beliau 1/72) menyiram kepalanya tiga kali cidukan dengan kedua tangannya. Setelah itu barulah beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) membasuh seluruh kulitnya (badannya).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.