Bagian Kedua
Cara Membekam yang Efektif
Titik Bekam di Kepala
Kepala tersusun oleh kulit kepala, tulang tengkorak, selaput yang menutupi permukaan otak (meningen), otak, cairan serebrospinalis, dan tentorium. Pada kulit kepala banyak terdapat pembuluh darah, sehingga saat dibekam akan banyak mengeluarkan darah. Juga sering terjadi pendarahan di dalam kulit. Area atau daerah di kepala sangat bermanfaat apabila dilakukan bekam.
Untuk memudahkan menemukan titik-titik bekam, maka kepala dibagi menjadi beberapa bagian, seperti terlihat pada gambar.
1. Pusat Motorik.
Merupakan daerah yang paling cepat mempengaruhi gerakan wajah, leher, badan, lengan, dan tungkai. Area ini dibagi menjadi lima bagian.
a. Di 1/5 bagian atas.
Berfungsi untuk pengobatan: Paralisis (kelumpuhan) anggota gerak bagian bawah (tungkai).
b. Di 2/5 bagian tengah.
Berfungsi untuk pengobatan: Paralisis (kelumpuhan) anggota gerak bagian atas (lengan).
c. Di 1/5 bagian bawah.
Berfungsi untuk pengobatan: Paralisis (kelumpuhan) wajah, afasia (tidak bisa berbicara tetapi bisa mendengarkan), salivasi (air liur yang berlebihan), dan dysphonia (kesulitan mengeluarkan suara).
2. Pusat Sensorik.
Merupakan daerah yang mempengaruhi penerimaan sensasi. Area ini terletak di samping area motorik. Area ini dibagi menjadi lima bagian.
a. Di 1/5 bagian atas.
Berfungsi untuk pengobatan: Nyeri, kekakuan, kesemutan anggota gerak bawah, dan nyeri vertex (puncak kepala).
b. Di 2/5 bagian tengah.
Berfungsi untuk pengobatan: Nyeri, kekakuan, kesemutan anggota gerak atas.
c. Di 1/5 bagian bawah.
Berfungsi untuk pengobatan: Kekakuan wajah, migrain, nyeri wajah trigeminal dan nyeri sendi rahang bawah.
3. Pusat Pengontrol Tremor.
Tremor adalah gerakan berulang-ulang yang tidak bisa dikontrol.
Berfungsi untuk pengobatan: Chorea (gerakan otot wajah yang tidak terkontrol), dan Parkinson's.
4. Pusat Bicara.
Berfungsi untuk pengobatan: Vertigo (perasaan seperti berputar), tinnitus (telinga berdengung), dan penurunan pendengaran.
5. Pusat Bicara 2.
Berfungsi untuk pengobatan: Kehilangan kemampuan untuk memahami dan mengeluarkan wicara.
6. Pusat Bicara 3.
Berfungsi untuk pengobatan: Kehilangan kemampuan memahami wicara.
7. Pusat Praksia.
Berfungsi untuk pengobatan: Ketidakmampuan untuk bicara.
8. Pusat Sensorik Kinestetik Kaki.
Berfungsi untuk pengobatan: Paralisis (kelumpuhan) tungkai, nyeri dan kekakuan tungkai, nyeri di daerah lumbal, dan sering kencing malam.
9. Pusat Visual (Penglihatan).
Berfungsi untuk pengobatan: Gangguan penglihatan cortical.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT