Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Al-Baqarah, Ayat 61 (3)
Definisi Sombong
Dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
"Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan (meremehkan) orang lain." (252)
Imam Ahmad telah meriwayatkan dari 'Abdullah, yakni Ibnu Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Manusia yang adzabnya paling keras pada hari Kiamat adalah orang yang dibunuh oleh Nabi atau membunuh Nabi, imam yang sesat dan pembuat patung." (253)
"Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." Ayat ini merupakan alasan lain mengapa mereka selalu dibalas seperti itu, yaitu karena mereka senantiasa berbuat maksiat dan melampaui batas. Maksiat adalah melakukan berbagai larangan, sedang melampaui batas adalah melanggar ketentuan yang ditetapkan dan diperintahkan-Nya. Wallaahu a'lam.
===
(252) Muslim (1/93). [(no. 91(147)].
(253) Ahmad (1/407). [Hasan: Dihasankan oleh Syaikh al-Arna'uth hafizhahullaah dalam al-Musnad (6/413) cet. ar-Risalah].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Al-Baqarah, Ayat 61 (3)
Definisi Sombong
Dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
"Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan (meremehkan) orang lain." (252)
Imam Ahmad telah meriwayatkan dari 'Abdullah, yakni Ibnu Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Manusia yang adzabnya paling keras pada hari Kiamat adalah orang yang dibunuh oleh Nabi atau membunuh Nabi, imam yang sesat dan pembuat patung." (253)
"Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." Ayat ini merupakan alasan lain mengapa mereka selalu dibalas seperti itu, yaitu karena mereka senantiasa berbuat maksiat dan melampaui batas. Maksiat adalah melakukan berbagai larangan, sedang melampaui batas adalah melanggar ketentuan yang ditetapkan dan diperintahkan-Nya. Wallaahu a'lam.
===
(252) Muslim (1/93). [(no. 91(147)].
(253) Ahmad (1/407). [Hasan: Dihasankan oleh Syaikh al-Arna'uth hafizhahullaah dalam al-Musnad (6/413) cet. ar-Risalah].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT