Skip to main content

Anda dan Harta: Sebab-sebab Terjaganya Harta dan Bertambahnya Harta: Menggabungkan Haji dan 'Umrah

Anta wa Maala

Anda dan Harta

Sebab-sebab Terjaganya Harta dan Bertambahnya Harta

7. Menggabungkan Haji dan 'Umrah

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Gabungkanlah antara haji dan 'umrah, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana amplas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali Surga." (1) Dalam riwayat lain, "Gabungkanlah antara haji dan 'umrah, karena menggabungkan keduanya akan menambah umur dan rezeki, dan menghilangkan dosa-dosa sebagaimana amplas menghilangkan karat pada besi." (2)

Allah telah memerintahkan untuk haji dan 'umrah. Allah berfirman,

"Sempurnakanlah haji dan 'umrah karena Allah." (QS. Al-Baqarah: 196)

Allah berfirman,

"Haji memiliki waktu-waktu tertentu yang sudah maklum. Barangsiapa menetapkan melakukan haji di waktu-waktu itu, maka tidak boleh bicara cabul, berbuat fasik dan berselisih di dalam haji." (QS. Al-Baqarah: 197)

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam meyakinkan bahwa haji jika tidak ada ucapan cabul dan perbuatan fasik di dalamnya, maka haji akan menghilangkan dosa-dosa seluruhnya sehingga orang yang haji seperti bayi yang baru dilahirkan. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda,

"Barangsiapa yang haji dan tidak berkata cabul dan berbuat fasik, maka dia kembali seperti hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya." (3)

Begitu juga beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) meyakinkan bahwa 'umrah sampai 'umrah yang lain akan menghapuskan dosa-dosa di antaranya. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda,

"Umrah yang satu sampai 'umrah yang lainnya akan menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya. Haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali Surga." (4)

Sesungguhnya Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) ketika mengatakan itu semua tidaklah mengatakannya berdasarkan hawa nafsunya, melainkan berdasarkan perintah dari Allah Tuhan semesta alam yang mengutusnya sebagai rahmat bagi alam raya. Allah berfirman,

"Dia tidak berkata berdasarkan hawa nafsunya, melainkan berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya." (QS. An-Najm: 3-4)

Dari 'Abdullah bin 'Amr (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Aku menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, aku ingin menghafalnya. Kaum Quraisy menahanku dan mereka berkata, 'Sesungguhnya engkau menulis apa yang engkau dengar dari Rasulullah, sedangkan beliau adalah manusia biasa, yang bicara dalam keadaan marah dan suka.' Aku memegang buku, kemudian menceritakan pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda, 'Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidak keluar dariku kecuali kebenaran.' (5) Apa yang diberitakan oleh Rasul (shallallaahu 'alaihi wa sallam) kepada kita adalah wahyu dari Allah yang di tangan-Nya rezeki berada. Dia yang menjadikan haji dan 'umrah sebagai penambah umur dan rezeki. Segala sesuatu berada di bawah kekuasaan-Nya.

===

(1) Shahih Sunan at-Tirmidzi: 650.

(2) Musnad Ahmad: 15637. Hamzah Ahmad az-Zain berkata: Isnadnya shahih.

(3) HR. Al-Bukhari, kitab al-Hajj.

(4) HR. Al-Bukhari, kitab al-'Umrah.

(5) Musnad Ahmad: 6510. Ahmad Muhammad Syakir berkata: Isnadnya shahih.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun. Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Editor: H. Abdurrahman Kasdi Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Juli 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog