Skip to main content

Surat Al-Baqarah Ayat 119 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah

Al-Baqarah, Ayat 119

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni Neraka." (QS. 2:119)

Firman-Nya, "Dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni Neraka." Artinya, Kami tidak akan bertanya kepadamu tentang kekufuran orang-orang yang mengkufurimu. Sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan, dan Kami-lah yang menghisab mereka." (QS. Ar-Ra'd: 40)

Juga sebagaimana Firman-Nya, "Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka," dan ayat seterusnya. (QS. Al-Ghaasyiyah: 21-22)

Dan sebagaimana Firman-Nya, "Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan al-Qur-an orang yang takut kepada ancaman-Ku." (QS. Qaaf: 45)

Dan ayat-ayat lain yang semakna dengannya.

Sifat-sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam Taurat

Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Atha' bin Yasar, ia berkata, "Aku pernah bertemu dengan 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash, lalu aku mengatakan, 'Beritahukan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tercantum dalam kitab Taurat.' Ia pun menjawab, 'Baik, demi Allah, sesungguhnya beliau disifati dalam Taurat seperti sifat beliau di dalam Al-Qur-an: 'Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, serta pelindung bagi orang-orang yang ummi. Engkau adalah hamba dan Rasul-Ku. Aku menamaimu al-Mutawakkil.' Beliau tidak kasar dalam berbicara, tidak keras hati, tidak berteriak-teriak di pasar, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi beliau senantiasa memaafkan dan mengampuni. Nyawa beliau tidak akan dicabut hingga beliau meluruskan millah (agama) yang telah menyimpang dengan mengajak manusia untuk mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah.' Maka dengannya terbukalah seluruh mata yang buta, telinga-telinga yang tuli dan hati-hati yang telah tertutup (dari kebenaran)." (462) Diriwayatkan hanya oleh al-Bukhari dalam kitab al-Buyuu' (jual beli) dan kitab tafsir. (463)

===

Catatan Kaki:

462. Ahmad (II/174) [Komentar Syaikh Syu'aib al-Arna'uth hafizhahullah: "Hadits shahih, para perawinya adalah perawi Al-Bukhari dan Muslim (al-Musnad (XI/193, no. 6622) cet. Ar-Risalah)].

463. Fat-hul Baari (IV/402), (VIII/449) dan al-Adabul Mufrad (72) [Al-Bukhari (no. 2125, 4838)].

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.