Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir
Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Surat al-Baqarah
Al-Baqarah, Ayat 118
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang sebelum mereka telah mengucapkan perkataan seperti perkataan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. (QS. 2:118)
Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, ia mengatakan, "Rafi' bin Huraimalah (pendeta yahudi) berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Wahai Muhammad, jika benar engkau adalah Rasul (utusan) Allah sebagaimana yang engkau katakan, maka berbicaralah kepada Allah hingga Dia berbicara kepada kita dan kita bisa mendengar perkataan-Nya.' Maka Allah menurunkan ayat tentangnya, "Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, 'Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?'" Abul 'Aliyah, ar-Rabi' bin Anas, Qatadah dan as-Suddi mengatakan tentang tafsir ayat ini, "Ini adalah ucapan orang-orang kafir Arab," "Demikian pula orang-orang sebelum mereka telah mengucapkan perkataan seperti perkataan mereka itu," Ia berkata, "Mereka adalah orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani." (461)
Dalil yang memperkuat pendapat ini dan bahwa orang-orang yang mengatakan itu adalah kaum musyrikin Arab adalah firman Allah Ta'ala,
"Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, 'Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah.' Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, kelak akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya." (QS. Al-An'aam: 124)
Dan firman Allah,
"Dan mereka berkata, 'Kami sekali-kali tidak akan percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai dicelah kebun yang deras alirannya. Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana yang kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan Malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah Kitab yang kami baca.' Katakanlah, 'Mahasuci Rabb-ku, sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang diutus menjadi Rasul.'" (QS. Al-Israa': 90-93)
Dan Firman-Nya,
"Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami, 'Mengapakah tidak diturunkan kepada kita Malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Rabb kita?" dan ayat seterusnya. (QS. Al-Furqaan: 21)
===
Catatan Kaki:
461. Ibnu Abi Hatim (I/353).
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.