Skip to main content

Perhatian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terhadap keluarganya

Pernikahan termasuk tanda-tanda kekuasaan ALLOH

10. Perhatian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terhadap keluarganya.

Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sangat memperhatikan keluarganya, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruh, mengutamakan dan menganjurkan mereka kepada semuaa kebaikan, inilah yang seharusnya dilakukan oleh para suami.

Kebanyakan kaum muslimin khususnya para du'at (juga kitaa semua) sayang sekali sering melalaikan anak dan lebih memperhatikan orang lain lebih dari perhatiannya kepada anak. Padahal sepantasnya bagi seorang da'i dan penuntut 'ilmu agar lebih memperhatikan anak.

Sungguh aib jika anak seorang ustadz tidak hafal al-Qur-an dan tidak tahu sedikitpun agama Allah, atau isterinya wanita jahil (bodoh terhadap agama). Maka sepatutnya seorang da'i untuk lebih mengutamakan isteri dan anaknya dengan diajari 'ilmu dan kebaikan.

Allah memerintahkan dalam firman-Nya:

"Dan suruhlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah atasnya, Kami tidak minta kepadamu rizqi."
(Qur-an Surah Thaahaa: ayat 132)

Juga firman-Nya:

"Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka."
(Qur-an Surah at-Tahrim: ayat 6)

Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Mudah-mudahan Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun pada malam hari kemudian membangunkan isterinya, jika enggaan diciprati mukanya dengan air. Dan mudah-mudahan Allah merahmati seorang wanita yang bangun pada malam hari kemudian membangunkan suaminya, jika enggan diciprati wajahnya dengan air." (44)

Bukankah itu menunjukkan perhatian suami-isteri kepada kebaikan? Suatu malam Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjenguk 'Ali dan Fathimah radhiyallaahu 'anhum. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menemukan keduanya dalam keadaan tidur, lalu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tidakkah kalian shalat malam?" (45)

Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Jibril senantiasa mewasiatiku (untuk berbuat baik) kepada tetangga, sehingga aku menyangka tetangga itu akan mewarisi." (46)

Termasuk berbuat baik kepada tetangga adalah dengan mengajarinya. Maka bukankah lebih pantas bagi seorang suami untuk mengajari keluarganya, sebagaimana terdengar dari rumah para shahabat radhiyallaahu 'anhum lantunan suara membac al-Qur-an. Tetapi sayang kita tidak melihat hal itu di rumah-rumah kaum muslimin pada zaman sekarang.

Maka sepatutnya bagi seseorang untuk lebih mengutamakan dan memperhatikan keluarganya. Serta mendidik mereka dengan kebaikan, karena jika kamu melalaikan isteri dan anak, siapa lagi yang akan memperhatikan mereka? Siapa pula yang datang mengajari dan membimbing mereka (kalau bukan kamu). Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang tanggung jawabnya." (47)

Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu memeriksa keadaan keluarga dan sembilan isterinya setiap hari ba'da ashar (48). Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menghampiri mereka tanpa memegang (bersetubuh), kecuali pada isteri yang mendapat giliran, menanyai mereka tentang kebutuhannya. Kemudian memenuhi kebutuhan tersebut. Terkadang beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyetubuhi isterinya yang sembilan dalam satu malam, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mandi setiap kli bersetubuh, atau sekali mandi untuk semuanya
(49), beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudhu' setelah bersetubuh (50).

===

(44) Riwayat Imam Ahmad 2/247, 250, 436, Imam an-Nasa-i nomor 1592, Imam Abu Dawud nomor 1113, 1238, Imam Ibnu Majah nomor 1592.

(45) Riwayat Imam al-Bukhari nomor 159, Imam Muslim nomor 1294.

(46) Riwayat Imam al-Bukhari 5/2239 nomor 5668, Imam Muslim 4/2025 nomor 2624.

(47) Riwayat Imam al-Bukhari 2/441 nomor 893, Imam Muslim 3/1459 nomor 1829.

(48) Lihat kitab Zaadul Ma'ad oleh Imam Ibnul Qayyim 1/152.

(49) Riwayat Imam Muslim 1/249 nomor 309, Imam Abu Dawud 1/56 nomor 219, Imam Ibnu Majah 1/294 nomor 590, Imam Ahmad 6/8, 9, 391.

===

Sumber:
Kitab: an-Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam fii baitihi, Penulis: Syaikh Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr hafizhahullaah, Judul terjemahan: Rumah Tangga Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Badrus Salam, Penerbit: Pustaka Imam Bukhori, Solo - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog