9. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertawadhu' di rumahnya dan terhadap isterinya
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam makan apa yang beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dapati di rumahnya.
Berbeda dengan zaman sekarang, para suami melaknat atau mencela isterinya karena masakannya yang kurang enak atau terlambat masak. Bahkan aku mendengar dari sebagian suami bahwa dia suka mengambil periuk (yang berisi makanan) yang masih panas kemudian ditumpahkannya ke kepala isterinya. Berapa banyak isteri yang dizhalimi oleh suami yang jahat disebabkan masakan yang tidak dia sukai. Apakah seperti ini akhlaq kaum Muslimin? Tidak demi Allah.
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah masuk ke rumahnya dan bertanya: "Apa ada makanan?" Dijawab: "Tidak ada." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun bersabda: "Ya Allah hari ini aku berpuasa." (39)
Pernah pula beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak mendapatkan makanan untuk mengganjal perut, sekalipun sekedar kurma yang jelek. (40)
Kata 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma: "Pernah selama tiga bulan api tidak menyala (tidak memasak) di rumah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam." Ditanyakan kepadanya: "Apa yang kalian makan selama itu, wahai bibi?" Jawab 'Aisyah: "Dua yang hitam yaitu kurma dan air." (41)
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam makan apa yang ada dan memujinya serta tidak banyak meminta yang tidak ada. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah mencela makanan, jika suka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam makan, jik tidak beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tinggalkan. (42)
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah duduk bersama para Shahabatnya yang sedang makan daging dhabb (sejenis kadal), ketika ditawarkan kepadanya beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menolak tidak juga melarangnya. (43)
===
(39) Riwayat Imam Muslim dalam kitab Shiyam, bab Jawaaz Shaum Nafilah bi Niyyah min an-Nahaar Qabla Zawaal nomor 1950-1951, dan Imam an-Nasa-i dalam kitab Shiyam, bab an-Niyyah fi Shiyam wal Ikhtilaf 'ala Thalhah bin Yahya nomor 2289, dan Imam Abu Dawud dalam kitab Shiyam, bab Rukhshah fi Dzalik nomor 299.
(40) Riwayat Imam Muslim dalam kitab az-Zuhdu wa Raqaaiq 4/2284-2285 nomor 2977-2978, dan Imam at-Tirmidzi dalam kitab Zuhud, bab Maa Jaa fi Ma'isyati Ashhabu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam 4/506 nomor 2372, dan Imam Ibnu Majah dalam kitab Zuhud, bab Ma'isyah Ali Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam 2/1388 nomor 4147, dan Imam Ahmad 1/2450, dan Imam Ibnu Hibban 14/252 nomor 6340.
(41) Riwayat Imam al-Bukhari dalam kitab Hibah wa Fadhluha wa Tahridh 'alaiha nomor 2379.
(42) Riwayat Imam al-Bukhari dalam kitab Manaqib, bab Shifat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam 3/1306 nomor 3370, dan Imam Muslim dalam kitab Asyribah, bab Laa Ya'ibu Tha'am 3/1636 nomor 2064.
(43) Riwayat Imam al-Bukhari dalam kitab Dzabaih wa Shaid, bab Dhabb 5/2105 nomor 5217, dan Imam Muslim dalam kitab Shaid wa Dzabaaih, bab Ibahatu Dhabb 3/1543 nomor 1944.
===
Sumber:
Kitab: an-Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam fii bay-tihi, Penulis: Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr, Judul terjemahan: Rumah Tangga Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, Penerjemah: Badrus Salam, Penerbit: Pustaka Imam Bukhori - Solo, Cetakan I, Januari 2003.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT