Skip to main content

Benarkah Cara Anda Bermadzhab: Barangsiapa berfanatik kepada selain Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, maka dia telah sesat lagi bodoh

Barangsiapa berfanatik kepada selain Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, maka dia telah sesat lagi bodoh

Wahai sekalian kaum Muslimin! Apabila kita taqlid terhadap madzhab seseorang, sementara hadits Rosul shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam yang ma'shum telah sampai kepada kita, dimana hal itu telah diwajibkan ALLOH kepada kita, namun kita justru meninggalkan hadits Rosul shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tersebut dan kita mengikuti madzhab seseorang tersebut, maka siapakah orang yang lebih zholim daripada kita? Apa alasan kita tatkala manusia berkumpul di hadapan ROBB semesta alam?

Barangsiapa yang fanatik terhadap seseorang tertentu selain Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam dan dia menilai bahwa ucapan seseorang itu lebih benar dan wajib untuk diikuti selain ijma' para 'ulama terdahulu, maka dia telah sesat lagi bodoh. Bahkan terkadang dia telah kafir dan harus taubat dari hal itu. Apabila dia taubat, maka dia harus dibiarkan. Jika tidak, maka harus dibunuh (hukum mati oleh pemerintah jika negara berhukum dengan hukum ALLOH -ed). Hal itu bisa terjadi apabila dia berkeyakinan bahwa seseorang wajib mengikuti satu imam tertentu, maka berarti dia telah menjadikan para imam setara dengan Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, dan hal itu adalah kekafiran.

Adapun maksud dari ucapan bahwa orang awam dianjurkan atau diwajibkan untuk taqlid kepada salah satu dari para imam tanpa mengkhususkan mereka, seperti Zaid atau Amru misalnya. Namun apabila ada seseorang yang mencintai para imam secara umum seraya berwala' kepada mereka dan taqlid terhadap setiap yang mereka putuskan yang secara zhohir hal itu sesuai dengan Sunnah, maka orang tersebut telah berbuat baik dalam perkara itu.

Namun, apabila seseorang hanya fanatik terhadap satu imam saja tanpa tabi'in lainnya, maka dia sama dengan kondisi orang yang mencintai salah satu Shohabat tanpa meneladani mereka. Seperti: rofidhoh (syi'ah), nashibah dan khowarij.

Itu semua adalah jalan ahlu bid'ah dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu yang telah dicap oleh al-Qur-an dan as-Sunnah serta ijma' (kesepakatan para Shohabat) bahwasanya mereka itu tercela dan telah keluar dari kebenaran.

Syaikh al-Islam Ahmad bin Taimiyah rohimahuLLOOH menyebutkan di dalam kitab Fatwa beliau, "Apabila seseorang mengikuti pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafi'i atau Ahmad rohimahumuLLOOH, (mengikuti salah satu imam madzhab itu), namun dia menilai pada sebagian masalah, ternyata madzhab yang lain dalilnya lebih akurat, maka pengikutannya dalam hal itu adalah baik. Dan tanpa perbedaan pendapat hal itu tidak membuat cacat agama dan keadilannya. Bahkan hal itu lebih benar dan lebih dicintai ALLOH dan Rosul-NYA daripada orang yang fanatik buta kepada seseorang tertentu selain Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, seperti halnya orang yang fanatik terhadap Abu Hanifah rohimahuLLOOH, dan dia menilai bahwa pendapat satu orang itu adalah kebenaran dan harus diikuti tanpa menerima pendapat imam yang menyelisihinya.

Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia jahil (orang bodoh). Bahkan terkadang jatuh pada kekafiran. Marilah berlindung kepada ALLOH dari hal semacam itu."

Di dalam kita al-Iqna' serta penjelasannya disebutkan, "Mewajibkan bermadzhab dengan satu madzhab saja dan melarang orang lain untuk pindah kepada yang lainnya, maka itu berarti meniadakan madzhab yang lain. Adapun jumhur 'ulama tidak pernah mewajibkan seseorang untuk berpegang terhadap satu madzhab saja, dan tidak juga mengikuti seseorang dalam hal menyelisihi ALLOH dan Rosul-NYA."

Dan di dalam kitab al-Qodho' pada bagian kitab al-Inshof Syaikh Taqiyuddin bin Taimiyah berkata, "Barangsiapa mewajibkan taqlid kepada imam tertentu, maka dia harus bertaubat kepada ALLOH. Jika tidak, maka dia harus dibunuh karena pewajiban tersebut termasuk syirik kepada ALLOH di dalam syari'at-NYA. Hal itu termasuk kekhususan rububiyah ALLOH."

===

Sumber:
Kitab: Halil Muslim Mulzam bittiba' Madzhab Mu'ayyan Minal Madzahib al-Arba'ah, Penulis: Syaikh Muhammad Sulthon al-Ma'shumi al-Khujandi, Penerbit: Dar Ibnul Qoyyim Dammam - Kerajaan Saudi Arobia, Cetakan I, Tahun 1422 H/ 2001 M. Judul terjemahan: Benarkah cara anda bermadzhab, Penerjemah: Abu Humaira Lc, Penerbit: Darul Haq Jakarta, Cetakan I, Tahun Robiul Awwal 1426 H/ April 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog