AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 165-167
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cinta kepada Allah. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah itu amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. 2:165) (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka terputus sama sekali. (QS. 2:166) Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi penyesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api Neraka. (QS. 2:167)
KEADAAN ORANG-ORANG MUSYRIK DI DUNIA DAN DI AKHIRAT, DAN ORANG-ORANG YANG DIIKUTI BERLEPAS DIRI DARI ORANG YANG MENGIKUTI MEREKA PADA HARI KIAMAT
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan keadaan orang-orang musyrik di dunia berikut siksaan yang akan mereka terima di akhirat akibat perbuatan mereka menjadikan sekutu dan tandingan bagi Allah, lalu mereka jadikan sekutu itu sebagai sesembahan selain Allah Ta'ala. Mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Padahal Dia adalah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, yang tidak ada sekutu dan tandingan bagi-Nya.
Dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim tercantum sebuah hadits yang diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia menceritakan bahwa ia pernah bertanya, "Ya Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?" Beliau menjawab,
"Engkau menjadikan tandingan (sekutu) bagi Allah, padahal Dia yang telah menciptakanmu." (611)
===
Catatan Kaki:
611. Fat-hul Baari (VIII/3) dan Muslim (I/90). [Al-Bukhari (no. 4477), Muslim (no. 86)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 165-167
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cinta kepada Allah. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah itu amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. 2:165) (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka terputus sama sekali. (QS. 2:166) Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi penyesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api Neraka. (QS. 2:167)
KEADAAN ORANG-ORANG MUSYRIK DI DUNIA DAN DI AKHIRAT, DAN ORANG-ORANG YANG DIIKUTI BERLEPAS DIRI DARI ORANG YANG MENGIKUTI MEREKA PADA HARI KIAMAT
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan keadaan orang-orang musyrik di dunia berikut siksaan yang akan mereka terima di akhirat akibat perbuatan mereka menjadikan sekutu dan tandingan bagi Allah, lalu mereka jadikan sekutu itu sebagai sesembahan selain Allah Ta'ala. Mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Padahal Dia adalah Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, yang tidak ada sekutu dan tandingan bagi-Nya.
Dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim tercantum sebuah hadits yang diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia menceritakan bahwa ia pernah bertanya, "Ya Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?" Beliau menjawab,
"Engkau menjadikan tandingan (sekutu) bagi Allah, padahal Dia yang telah menciptakanmu." (611)
===
Catatan Kaki:
611. Fat-hul Baari (VIII/3) dan Muslim (I/90). [Al-Bukhari (no. 4477), Muslim (no. 86)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.