Skip to main content

Muqaddimah (8) | Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa untuk Membunuhnya

Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihis shalaatu was salaam wa Qatlihi Iyyaahu.

Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa 'alaihis salaam untuk Membunuhnya.

BAGIAN PERTAMA.

MUQADDIMAH PENULIS.

Latar Belakang Penulisan Buku ini.

Dan begitu pula pendpat yang dikatakan tentang dajjal. Apakah ia seseorang (manusia) yang memiliki daging dan darah, yang menyebarkan kerusakan, meneror hamba-hamba Allah, dan memiliki sarana-sarana bujukan dan ancaman serta berbuat kerusakan sehingga (Allah) mendatangkan Nabi 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya? Atau dajjal adalah simbol siatuasi dimana keburukan begitu merajalela, fitnah melanda di mana-mana, serta hasrat umat kepada nilai-nilaikeutamaan sudah melemah, lalu berhembuslah angin kebaikan tersebut menghapus segala bentuk keburukan di atas, lalu menggiring manusia menuju kebaikan, nilai-nilai keadilan serta berpegang teguh kepada ajaran agama secara baik.

Saya (al-Albani) berkata: "Saudara 'al-Fahim al-Azhari' ini tidak hanya melakukan ta'thil (menafikan) nash-nash hadits dan menakwilkannya -dengan memahaminya sebagai 'simbol' dan pertanda, yang itu merupakan madzhab yang dianut kelompok 'al-Bathiniyyah' sebagaimana diketahui dari cerita Sayyid Rasyid Ridha di muka-, bahkan ia mengesankan kepada pembaca bahwa cara takwil demikian, merupakan pendapat yang dianut sebagian kelompok ulama sebagai lawan dari pendapat pertama (pemahaman secara tekstual). Sebenarnya, pendapat yang ia katakan tersebut tak seorang pun dari ahli ilmu dari kalangan Ahli Hadits dan Sunnah yang melontarkannya. Yang benar, pendapat tersebut adalah pendapat sebagian orang dari kelompok khawarij dan mu'tazilah, dari kelompok-kelompok sesat.

Al-Qadhi 'Iyadh berkata: 'Di dalam hadits-hadits -sebagaimana dimaksud di atas- terdapat hujjah bagi kalangan 'Ahlus Sunnah' tentang kebenaran wujudnya dajjal yang bahwasanya dia adalah seseorang tertentu yang mana Allah menjadikannya sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya. Dia memberinya sejumlah kemampuan; menghidupkan mayit yang telah ia bunuh (alinea ke 17, dan 18 dari redaksi Abu Umamah), merubah lahan-lahan menjadi subur, menampakkan sungai-sungai, Surga dan Neraka. Simpanan-simpanan kekayaan bumi turut padanya, ia mampu menyuruh langit sehingga menurunkan hujan dan bumi sehingga menumbuhkan sejumlah tanaman (alinea 19-21 -Abu Umamah, sebagaimana redaksinya). Itu semua atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.