Skip to main content

Muqaddimah (6) | Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa untuk Membunuhnya

Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihis shalaatu was salaam wa Qatlihi Iyyaahu.

Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa 'alaihis salaam untuk Membunuhnya.

BAGIAN PERTAMA.

MUQADDIMAH PENULIS.

Latar Belakang Penulisan Buku ini.

Anehnya, pendapat atau penakwilan semacam ini telah ada sebelumnya, yaitu pendapat yang dilontarkan oleh sang pengaku Nabi Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian India. Dia senantiasa mengulang-ulang takwil semacam itu dalam sejumlah buku dan risalahnya. Dia juga menakwilkan sejumlah ayat al-Qur-an seperti takwil di atas. Dia merubah makna ayat-ayat tersebut untuk dijadikan bukti dan hujjah atas kenabiannya. Misalnya ia menakwilkan firman Allah tentang 'Isa: "Wa mubasysyiran birasuulin ya'tii min ba'dismuhuu Ahmad" (...dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Mirza mengklaim dirinyalah yang dimaksud dengan Ahmad dalam ayat tersebut. Dia (Mirza Ghulam Ahmad) banyak memiliki model takwil semacam itu dan pendapat-pendapat yang sangat lemah terhadap ayat-ayat al-Qur-an. Hal itu sebagaimana yang Rasyid Ridha katakan sendiri dalam rangka menyangkal pendapatnya, yaitu dalam tafsirnya juz 6 halaman 58, ia berkata: "Ia telah mengikuti cara para pengikut aliran al-Mahdawiyyah dari kalangan kaum syi'ah Iran, seperti kelompok 'al-Baha' dan 'al-Baab' dalam menyimpulkan dalil-dalil yang lemah dari al-Qur-an untuk mendukung dakwahnya. Bahkan sampai-sampai ia mengambil itu dari surat al-faatihah." Khusus dalam menafsirkan surat ini (al-Faatihah), ia memiliki sebuah buku yang sangat hina sebab ia mengaku 'al-Faatihah' tersebut sebagai mukjizatnya. Ia menjadikan surat tersebut sebagai pemberi kabar gembira atas kemunculannya (Mirza) danbahwa ia sebagai 'al-Masih' umat ini."

Setelah itu Sayyid Rasyid Ridha berkata: "Sesungguhnya yang membuka pintu penakwilan al-Qur-an yang aneh ini di tengah umat, juga upaya merubah muatan lafazh-lafazh dari makna yang semestinya kepada makna-maknayang nampak aneh yang tidak mirip dan tidak cocok untuknya, adalah orang-orang zindiq dari kalangan majusi dan pengikut-pengikutnya yang meletakkan dasar-dasar ajaran kelompok 'al-Bathiniyyah', yang kemudian menjadi laku keras hingga di kalangan kaum shufi."

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.