AL-MISHBAAHUL MUNIIRU FII TAHDZIIBI TAFSIIRI IBNU KATSIIR
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 163
Dan Ilah-mu adalah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 2:163)
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa hanya Dia-lah yang berhak diibadahi. Tidak ada sekutu dan tandingan bagi-Nya, Dia Maha Esa dan Tunggal, Rabb yang kepada-Nya semua makhluk bergantung, yang tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia, dan Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tentang ar-Rahmaan dan ar-Rahiim telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya awal surat al-Faatihah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Syahr bin Hausyab dari Asma' binti Yazid bin as-Sakan, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Nama Allah yang paling agung terdapat dalam dua ayat berikut: 'Dan Ilah-mu adalah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.' (QS. Al-Baqarah: 163) dan ayat: 'Alif Laam Miim. Allah, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya.' (QS. Ali 'Imran: 1-2)" (610)
Kemudian Allah 'Azza wa Jalla menyebutkan dalil yang menunjukkan keesaan-Nya dalam Uluhiyyah dengan adanya penciptaan langit, bumi dan segala yang ada di dalamnya, serta berbagai makhluk yang menunjukkan keesaan-Nya. Maka Allah berfirman:
===
Catatan Kaki:
610. Abu Dawud (II/168). [Hasan: Abu Dawud (no. 1496). Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahiihul Jaami' (no. 980)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR
JUZ 2
SURAT AL-BAQARAH
AL-BAQARAH, AYAT 163
Dan Ilah-mu adalah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 2:163)
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa hanya Dia-lah yang berhak diibadahi. Tidak ada sekutu dan tandingan bagi-Nya, Dia Maha Esa dan Tunggal, Rabb yang kepada-Nya semua makhluk bergantung, yang tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia, dan Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tentang ar-Rahmaan dan ar-Rahiim telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya awal surat al-Faatihah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Syahr bin Hausyab dari Asma' binti Yazid bin as-Sakan, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Nama Allah yang paling agung terdapat dalam dua ayat berikut: 'Dan Ilah-mu adalah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.' (QS. Al-Baqarah: 163) dan ayat: 'Alif Laam Miim. Allah, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya.' (QS. Ali 'Imran: 1-2)" (610)
Kemudian Allah 'Azza wa Jalla menyebutkan dalil yang menunjukkan keesaan-Nya dalam Uluhiyyah dengan adanya penciptaan langit, bumi dan segala yang ada di dalamnya, serta berbagai makhluk yang menunjukkan keesaan-Nya. Maka Allah berfirman:
===
Catatan Kaki:
610. Abu Dawud (II/168). [Hasan: Abu Dawud (no. 1496). Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahiihul Jaami' (no. 980)].
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh – Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta – Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.