Skip to main content

Muqaddimah (2) | Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa untuk Membunuhnya

Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihis shalaatu was salaam wa Qatlihi Iyyaahu.

Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa 'alaihis salaam untuk Membunuhnya.

BAGIAN PERTAMA.

MUQADDIMAH PENULIS.

Latar Belakang Penulisan Buku ini.

Sebenarnya belum pernah terlintas sekalipun di benak saya untuk secara khusus meluangkan waktu guna menulis risalah semacam ini, akan tetapi jika Allah menghendaki sesuatu, Dia akan sediakan penyebab-penyebab (sarana-sarana)nya.

Ceritanya, pada permulaan bulan Jumadil Ula 1393 H. Usaha 'tahqiq' (penelitian) terhadap buku "al-Fat-hul Kabiir fii Dhammi az-Ziyaadati ilaal Jaami' ash-Shaghiir" -yang saya pisahkan menjadi dua buku;; Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir dan Dha'iiful Jaami' ash-Shaghiir- telah sampai pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu tentang peringatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap umatnya ihwal adanya dajjal. Dia menjelaskan tentang sifat-sifat dajjal dengan penjelasan yang belum pernah dilakukan oleh Nabi sebelumnya, juga ihwal Nabi 'Isa 'alaihis salam yang nanti akan membunuh dajjal di daerah al-Ludd, Palestina, serta hal-hal yang berhubungan dengan "al-Masih" pembawa petunjuk (Nabi 'Isa) dan "al-Masih" pembawa kesesatan (dajjal).

Dengan standar 'tahqiq' yang saya terapkan pada hadits yang tersebut dalam dua buku yang telah saya sebut di atas, realita yang ada menghajatkan untuk dilakukan adanya studi dan pelacakan terhadap isnad hadits yang saya sebut di muka (hadits Abu Umamah al-Bahili). Dan setelah saya lakukan, ternyata saya dapatkan hadits tersebut 'dha'if' dan tidak mungkin dijadikan landasan atau pegangan secara sendirian. Terlebih dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah keyakinan yang pasti. Akan tetapis aya menangkap -setelah sekilas melihat matannya- bahwa kebanyakannya shahih dan termuat di dalam kitab Shahihain juga kitab-kitab hadits yang lain.

Mengingat -dengan hanya sekilas melihat dan mengamati hadits tersebut- tidak mungkin bagi saya menentukan status hadits dengan shahih secara keseluruhan (secara utuh), juga tidak mungkin untuk kemudian saya sebutkan pada buku pertama dari kedua buku di atas, yaitu 'Shahihul Jaami' ..., bahkan saya harus menelaah secara seksama semua bentuk susunan kalimat hadits dimaksud, bahkan sampai per lafazhnya, di samping harus melacaknya pula pada buku-buku hadits serta mencari hadits-hadits lain yang ada kaitannya dengan itu, yaitu hadits-hadits yang berhubungan -baik secara langsung atau tidak- dengan ihwal 'Isa 'alaihis salam dan dajjal (semoga Allah mengutuknya) untuk kemudian mempelajari dan meneliti sanad-sanadnya dalam bentuk tahqiq yang mendalam dan detail sebagaimana pernah saya lakukan pada buku 'Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah' dan 'Silsilatul Ahaadiits adh-Dha'iifah' sehingga pada akhirnya, saya dapat -secara meyakinkan- menentukan status keshahihannya, baik seluruhnya atau sebagian besarnya. Dan setelah itu dapat dikategorikan dalam hadits shahih baik keseluruhan matan yang ada atau sebagian besarnya sesuai hasil akhir 'tahqiq'.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

Popular posts from this blog