Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (10/7).
Penulis juga membawakan dalil lain yang melarang menyembah pepohonan dan bebatuan, yaitu hadits dari Abu Waqid Al-Laitsiy radhiyallahu 'anhu:
"Kami pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke Hunain. Saat itu kami baru saja lepas dari kekafiran (baru masuk Islam). Orang-orang musyrik saat itu memiliki pohon bidara yang mereka kerap berlama-lama di sisi pohon tersebut dan menggantungkan senjata-senjata mereka di situ. Pohon tersebut dikenal dengan nama Dzatu Anwath (tempat menggantungkan). Tatkala kami melewati sebuah pohon bidara, kami berkata, 'Ya Rasulullah, jadikanlah untuk kami pohon itu sebagai Dzatu Anwath sebagaimana orang-orang musyrik juga punya Dzatu Anwath.'" (Al-Hadits)
* (Kami pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke Hunain).
Hunain adalah suatu daerah di dekat Thaif yang pernah menjadi tempat peperangan yang sangat besar. Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan peperangan ini dalam firman-Nya:
"Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai." (QS. At-Taubah [9]: 25)
Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian menolong Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) dan pasukannya, menurunkan kepada mereka ketenangan dan memenangkan mereka dalam peperangan itu.
Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa hati itu tidak selayaknya terikat pada hal-hal duniawi. Hati harus selalu terikat dengan Allah. Hati tidak boleh sombong terhadap harta yang kita miliki, karena harta bisa saja hilang dalam sekejap. Hati tidak boleh ujub terhadap kekuatan badan dan kekuatan hafalan, atau yang semacamnya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat mampu membalikkan akal pikiran dan memalingkannya dari kebaikan dan ketaatan kepada hal-hal yang berlawanan dengannya.
Sekali lagi, hati itu tidak pantas untuk terikat dengan sebab-sebab duniawi, tetapi ia harus selalu terikat dengan Allah. Jika hati seorang manusia terikat dengan Allah maka Allah akan mencukupkan segala sesuatu untuknya. Akan tetapi, manakala seseorang selalu melihat dan berpatokan pada sebab duniawi maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan jadikan ia bergantung pada sebab-sebab itu dan bergantung pada kelemahan dan kekalahan yang tidak memberikan manfaat sedikitpun untuknya. Kejadian dalam perang Hunain adalah salah satu buktinya.
Jika Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga kita maka Dia akan membantu kita dan kaum Muslimin dengan pertolongan-Nya. Manakala manusia berpegang teguh dengan Allah dan selalu menggantungkan hatinya pada-Nya, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menjaganya dari segala keburukan dan membantunya dalam segala kebaikan.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!