Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.
Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.
Bayu Abdurrahman.
Maka, katakanlah kepadanya bahwa di antara orang-orang kafir itu, ada yang beribadah dengan cara berdo'a kepada patung-patung; ada yang berdo'a kepada para wali sebagaimana Allah telah firmankan tentang mereka:
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)?" (QS. Al Isra': 57)
Dan di antara mereka ada yang berdo'a kepada 'Isa bin Maryam dan juga kepada Maryam, ibunya, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,
"Al Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul sebagaimana Rasul-rasul sebelumnya, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). Katakanlah, 'Mengapa engkau menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat menolak mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?' Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Maidah: 75-76) [1]
Penjelasan.
[1] Maka katakanlah kepadanya bahwa orang-orang musyrikin itu ada yang berdo'a kepada patung-patung. Mereka melakukannya untuk meminta syafaat, sama dengan tujuan engkau. Di antara mereka ada yang berdo'a kepada para wali, juga untuk meminta syafaat sama persis dengan engkau yang juga berdo'a kepada wali dengan tujuan yang sama. Dan dalil yang menunjukkan bahwa mereka berdo'a kepada para wali adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)." (QS. Al Isra': 57)
Mereka juga beribadah kepada para Nabi seperti ibadahnya kaum nasrani kepada Al Masih Ibnu Maryam. Mereka juga beribadah kepada para Malaikat, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Dan pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Allah berfirman kepada para Malaikat. Apakah mereka dahulu menyembah engkau?" (QS. Saba': 40)
Selanjutnya, akan jelas (terbantah) dengan dua jawaban berikut kerancuan yang dia lontarkan bahwa orang-orang musyrik dahulu beribadah kepada patung-patung sedangkan dia beribadah kepada para wali dan orang-orang shalih.
Pertama: Kerancuan yang dia lontarkan tidaklah benar, karena di antara orang-orang musyrikin dahulu juga ada yang beribadah kepada para wali dan orang-orang shalih.
Kedua: Kalaulah kita perkirakan bahwa mereka orang-orang musyrikin itu tidak beribadah kecuali kepada patung-patung, maka tidak ada bedanya antara patung tersebut dengan sembahan lain dari sisi sama-sama tidak bisa memberi manfaat sedikit pun kepada yang menyembahnya.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!