Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (8).
Penulis mengatakan,
Syafaat itu ada dua macam: Syafaat manfiyyah (yang ditolak) dan syafaat mutsbatah (yang diterima).
Syafaat manfiyyah (yang ditolak) adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah dalam hal yang tidak ada yang mampu memberikannya, kecuali Allah.
Dalilnya firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah), sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datangnya hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah [2]: 254)
Syafaat mutsbatah (yang diterima) adalah syafaat yang diminta kepada Allah. Syafi' (yang memberi syafaat) dimuliakan Allah dengan hak untuk memberikan syafaat. Masyfu' lahu (orang yang diberikan syafaat) adalah orang yang Allah ridhai perkataan dan perbuatannya, dan akan diberikan syafaat yang diminta setelah adanya izin dari Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:
"Siapakah yang mampu memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya?" (QS. Al-Baqarah [2]: 255)
Syarah.
* (Syafa'at).
Bantahan senada kita berikan kepada orang-orang yang menyembah kubur, manakala mereka berdalih menjadikan wali sebagai sembahan demi mendapatkan syafaat mereka di sisi Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala bantah dalam firman-Nya,
"Dan mereka menyembah sesuatu selain Allah yang sebenarnya tidak dapat mendatangkan mudharat atauun manfaat kepada mereka dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.'" (QS. Yunus [10]: 18)
Menyembah dalam ayat ini maksudnya menujukan berbagai bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ibadah itu mencakup penghambaan, pengorbanan, rasa cinta, rasa takut, dan pengharapan.
Orang-orang itu memalingkan ibadah mereka kepada orang-orang yang mereka anggap wali, bahkan berhala. Padahal semua yang mereka sembah itu tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun manfaat. Sayangnya, setiap kali dikatakan kepada mereka tentang hal ini, mereka selalu membantah, "Para wali itu memberi syafaat untuk kami di sisi Allah, karena mereka punya tempat dan kedudukan khusus di sisi-Nya."
* (Syafa'at manfiyyah (yang ditolak) adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah dalam hal yang tidak ada yang mampu memberikannya, kecuali Allah).
Syafaat itu ada dua macam, yaitu syafa'at manfiyyah (yang ditolak) dan syafa'at mutsbatah (yang diterima).
Syafa'at manfiyyah (yang ditolak dan dibatalkan) oleh nash Al-Qur'an dan sunnah adalah syafaat yang diminta kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal yang tidak ada yang mampu memberikannya kecuali Allah. Syafaat seperti ini tidak memberikan manfaat apa pun bagi orang yang dianggap memilikinya dan tidak pula menjadi sebab keselamatannya di akhirat.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!