Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (10/4).
4. Dalil yang melarang menyembah orang shalih.
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya..." (QS. Al-Israa' [17]: 57)
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang berdoa kepada Uzair, Isa, dan orang-orang shalih di mana mereka berdalih bahwa mereka hanya beribadah kepada orang-orang yang memang dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka berkata, "Kami berikan itu kepada wali Allah, dan mengapa kalian mencela kami karena hal itu?"
Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala pun mengingkari apa yang mereka katakan dan Dia seakan menjelaskan kepada mereka, 'Uzair, Isa dan orang-orang shalih yang kalian sembah, mereka sendiri pun berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka pun sebenarnya hanyalah manusia yang mencari jalan kepada Rabb mereka dan mereka tidak menyembah kepada yang selain Allah. Oleh karena itu, hendaklah kalian menempuh jalan mereka. Apabila kalian berdoa kepada mereka, sesungguhnya kalian justru tidak menempuh jalan orang-orang shalih itu meskipun kalian bermaksud mengagungkan mereka."
Al-Wasilah (jalan) pada ayat ini bermakna segala amal shalih yang dikerjakan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Para Nabi dan orang shalih semuanya mengesakan Allah dalam ibadah mereka. Maka sudah selayaknya orang-orang musyrik menempuh jalannya para Nabi dan orang-orang tersebut.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah), menunjukkan bahwa orang-orang shalih itu berlomba-lomba dalam kebaikan dan beramal shalih. Mereka berusaha mengerjakan amal kebajikan yang mendekatkan diri mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena mereka dikatakan oleh Allah (mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya).
Allah Subhanahu wa Ta'ala bahkan berfirman (dalam ayat sebelum ayat di atas),
"Katakanlah, 'Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya." (QS. Al-Israa' [17]: 56)
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!