Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 32

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Saya telah memaparkan kepadamu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyebutkan bahwa orang-orang musyrik itu mengakui tauhid rububiyah, dan bahwa kekufuran mereka disebabkan karena ketergantungan mereka kepada para Malaikat, para Nabi dan para wali dengan mengatakan,

"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." (QS. Yunus: 18)

Itu semua adalah perkara yang muhkam (jelas dan terang) tidak seorangpun kuasa merubahnya. [1] Dan apa yang engkau sebutkan kepadaku, wahai orang-orang musyrik, baik yang dari Al Qur'an atau sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam saya tidak paham maknanya. Akan tetapi, saya yakin bahwa Kalam Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak ada yang saling berlawanan dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak akan berlawanan dengan firman Allah. [2]

Penjelasan.

[1] Syaikh rahimahullah yakin, kalau kita mengembalikan ayat-ayat yang mutasyabihat kepada yang muhkam akan tahu bahwa kaum musyrik dahulu di zaman Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) mengakui tauhid rububiyah. Keimanan mereka mantap terhadap tauhid tersebut, tidak diliputi keraguan sama sekali. Akan tetapi mereka beribadah kepada para Malaikat dan lainnya. Mereka mengatakan bahwa Malaikat-malaikat itu akan memberi syafa'at kepada mereka di sisi Allah (pada hari Kiamat). Oleh karena itu, mereka tetap dihukumi sebagai orang musyrik yang dihalalkan oleh Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) darah dan hartanya. Ini merupakan dalil yang muhkam (terang, jelas), dan tidak sama lagi bahwa sesungguhnya Allah tidak mempunyai sekutu dalam sifat-sifat uluhiyah-Nya dan dalam masalah peribadahan, begitu pula dalam sifat-sifat rububiyah dan kerajaan-Nya. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dalam sifat-sifat uluhiyah-Nya, berarti dia telah musyrik, sekalipun dia mentauhidkan Allah dalam sifat rububiyah-Nya.

[2] Perkataan Syaikh rahimahullah, "Saya tidak tahu maknanya" maksudnya, saya tidak tahu makna yang engkau pahami dari Al Qur'an. Saya tidak mengakui, bahkan mengingkari pemahaman tersebut, karena saya mengetahui bahwa Kalam Allah tidak ada yang saling berlawanan dan sabda Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) tidak bakal menyelisihi firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berfirman:

"Apakah kalian tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau seandainya Al Qur'an itu bukan dari Allah, tentulah mereka akan mendapat banyak pertentangan di dalamnya." (QS. An Nisa': 82)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab sebagai penjelas segala sesuatu." (QS. An Nahl: 89)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

"Agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka mau memikirkan." (QS. An Nahl: 44)

Sabda Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) tidak akan bertentangan dengan firman Allah. Firman-firman Allah juga tidak akan bertentangan satu sama lain. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabarkan bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya. Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) bersabda,

"Islam dibangun atas lima perkara, persaksian bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah..." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil-dalil di atas saling menguatkan satu dengan yang lain yang kesemuanya menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak mempunyai sekutu dalam sifat-sifat uluhiyah-Nya sebagaimana tidak mempunyai sekutu dalam sifat-sifat rububiyah-Nya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog