Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (11)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (11).

Penulis berkata,

Kaidah keempat:

Bahwa orang-orang musyrik di zaman kita ini lebih parah kesyirikannya daripada kaum musyrikin terdahulu. Orang-orang musyrik di zaman dahulu hanya melakukan kesyirikan (menyekutukan Allah) saat dalam kondisi aman dan tenteram, dan mereka mentauhidkan Allah di saat kesulitan dan ketakutan. Adapun orang musyrik di zaman ini senantiasa melakukan kesyirikan, baik dalam kondisi aman dan tenteram maupun dalam kesulitan dan ketakutan.

Dalilnya adalah firman Allah: "Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)." (QS. Al-Ankabuut [29]: 65)

Syarah.

* (Kaidah keempat).

Dalam kaidah yang keempat ini, penulis menyebutkan perbandingan antara orang-orang yang dahulu diajak Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam masuk ke dalam Islam, yang beliau hukumi sebagai orang musyrik, dan orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ushul ad-diin (pokok-pokok agama Islam) di zaman belakangan. Penulis memberikan satu contoh perbandingan, yaitu tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam doa di masa sulit dan takut.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa doa termasuk ibadah, sehingga doa juga merupakan hak Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya selain (menyembah) Allah." (QS. Al-Jinn [72]: 18)

Akan tetapi, jika kita bandingkan antara orang-orang yang dahulu hidup di zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yang beliau hukumi sebagai orang kafir dan musyrik dan orang-orang yang hidup di zaman ini, maka kita dapati bahwa orang-orang di zaman kita ini yang mengaku beragama Islam lebih parah pelanggarannya terhadap Islam itu sendiri (khususnya dalam masalah mentauhidkan Allah dalam doa di masa sulit dan takut) daripada orang-orang yang dikafirkan oleh Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) di zaman beliau.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!