Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).
Muflih Safitra.
Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (8/3).
Kedua, syafa'at mutsbatah datang dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada syafi' untuk memberikan syafaat, tidak seperti syafa'ay manfiyyah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Siapakah yang mampu memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya?" (QS. Al-Baqarah [2]: 255)
Kata "man dza" (siapa yang mampu) dalam ayat di atas adalah isim istifham inkariy (kata tanya yang bermaksud untuk mengingkari), sehingga seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan, "Tidak ada orang yang mampu memberikan syafaat (kecuali dengan izin-Nya)."
Adapun kata "illaa bi-idznihi" (kecuali dengan izin-Nya) pada ayat tersebut adalah istitsnaa' (pengecualian), dan ada kaidah bahwa pengecualian dalam konteks peniadaan bermakna penetapan.
Ketiga, syafa'at mutsbatah diminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga tidak boleh mengatakan misalnya, "Wahai Rasulullah, syafaatilah aku," karena syafaat itu diminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Yang benar adalah dengan mengucapkan, "Ya Allah, berikanlah syafaat Nabi-Mu untukku."
Keempat, syafa'at manfiyyah tidak dapat berfaedah sedikitpun bagi yang memintanya. Berbeda dengan syafa'at mutsbatah yang pemintanya mendapatkan manfaatnya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala apabila ia memintanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena memang manusia tidak boleh memintanya dari yang selain-Nya.
Pertanyaan:
Apa perbedaan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), 'Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.'" (QS. Az-Zumar [39]: 3)
dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan mereka menyembah sesuatu selain Allah yang sebenarnya tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun manfaat kepada mereka dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.'" (QS. Yunus [10]: 18)
Jawab:
Perbedaannya adalah alasan sebagian dari mereka bahwa menyembah para wali itu supaya mereka didekatkan kepada Allah, sedangkan alasan sebagian yang lain yaitu supaya diberikan syafaat di sisi Allah.
Perbedaan antara kedua alasan ini adalah bahwa golongan yang kedua (syafi'/ pemberi syafaat) tidak dapat melakukan apa pun, kecuali memberi syafaat. Sedangkan golongan kedua mereka mengklaim dapat mendekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syafi' kadang diterima dan kadang ditolak, sementara para wali itu dianggap dapat memberi syafa'at secara mutlak sesuai kehendak mereka.
Baca selanjutnya:
Daftar Isi Buku Ini.
Daftar Buku Perpustakaan Ini.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.
===
Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!